Modal Kerja Terbatas, Pan Brothers Tbk (PBRX) Patok Pertumbuhan Terbatas Tahun 2023

2
616

Perusahaan manufaktur pakaian jadi dan tekstil, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) mematok target pertumbuhan penjualan yang tak begitu agresif pada tahun 2023 mendatang. Selain karena pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan melambat, dari sisi internal, Perseroan juga sedang mengalami keterbatasan modal kerja setelah beberapa bank menyetop pemberikan fasilitas L/C pada akhir tahun 2020 lalu.

“Untuk tahun 2023, kita target (penjualan), tidak jauh beda dengan tahun-tahun kemarin, 2021 dan 2022. Pertama karena memang buyer juga melihat situasi, kedua, kita sendiri juga modal kerja masih terbatas. Jadi, kita juga lebih hati-hati. Maka target 2023 kita akan increase tetapi di bawah 10% atau sama dengan tahun 2022 ini,” ujar Fitri Ratnasari Hartono, Direktur PT Pan Brothers Tbk (PBRX) dalam acara paparan publik, Senin (19/12).

Hingga September 2022, di tengah keterbatasan modal kerja dan sejumlah tantangan seperti pasokan bahan baku yang tersendat, Fitri mengatakan Perseroan masih membukukan kinerja keuangan yang cukup baik. Total penjualan PBRX hingga September 2022 sebesar US$501,96 juta, turun 1,15% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga :   Industri Paling Berkontribusi pada Nilai Ekspor Indonesia

“Kami perkirakan angka yang kami capai untuk tahun ini kurang lebih sama dengan tahun lalu,” ujar Iswar Deni, Sekretraris Perusahaan PBRX. Sebagai informasi, total penjualan PBRX pada tahun 2021 lalu sebesar US$689,4 juta.

Menghadapi kondisi tahun depan, PBRX telah menyiapkan sejumlah strategi. Fitri mengatakan Perseroan akan lebih fokus pada produk-porduk yang premium dan juga diversifikasi produk untuk meningkatkan efisiensi operasional pabrik.

“Tentu kita akan memprioritaskan pelanggan yang memberikan value added order dan juga order yang lebih merata setiap bulan. Jadi, selama satu tahun ordernya selalu ada,” ujarnya.

Tahun depan, Fitri mengatakan Perseroan tidak melakukan ekspansi dalam arti fisik yaitu penambahan pabrik dan mesin-mesin baru. Tetapi, Perseroan akan terus melanjutkan upaya otomasi proses produksi. Harapannya, otomasi akan menambah kapasitas produksi walaupun tidak ada penambahan pabrik dan mesin baru. “Tetapi output bisa bertambah karena perubahan proses dan sistem yang kita jalankan tersebut,” ujar Fitri.

Karena itu, pada tahun depan Perseroan menganggarkan belanja modal sebesar US$3 juta hingga US$5 juta.

Baca Juga :   Telah Peroleh Pernyataan Efektif dari OJK, Pan Brothers Tbk akan Right Issue Senilai Rp750,18 Miliar

Untuk memperkuat modal kerja, pasca perbankan menyetop fasilitas L/C, Perseroan dalam waktu dekat melakukan right issue yang keempat. Perseroan sudah melakukan pendaftaran right issue ke OJK pada 3 Oktober 2022 yang lalu. Harapannya, prosesnya akan rampung pada bulan ini atau Januari 2023.

“Sampai sekarang kita masih berjalan berdiskusi dengan OJK yaitu ada tambahan-tambahan yang diminta oleh OJK untuk diperbaiki di prospektus. Prospektus final akan keluar setelah efektif dari OJK nanti kami terima,” ungkap Iswar Deni, Sekretraris Perusahaan PBRX.

Dalam right issue ini, PBRX menerbitkan sebanyak-banyaknya 15.003.732.635 saham dengan nilai nominal Rp25 dan harga yang ditawarkan adalah Rp50. “Sehingga total yang dapat kami peroleh adalah Rp750.186.631.750,” ujar Iswar.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

2 comments

Leave a reply

Iconomics