
Meski Terlambat, Erick Thohir Beberkan Pencapaian Positif Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia

Erick Thohir/iconomics
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Erick Thohir mengatakan dibandingkan negara muslim lainnya, Indonesia sedikit terlambat menerapakan sistem keuangan syariah. Indonesia memulai ekonomi syariah tahun 1991 dengan berdirinya bank syariah pertama, Bank Muamalat. Sementara, Malaysia mulai menerapakan ekonomi syariah sejak tahun 1963.
“Namun, alhamdulillah jasa keuangan syariah terus tumbuh bahkan di tengah pandemi ini. Sektor jasa keuangan syariah mampu tumbuh cukup pesat,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN ini pada webinar ‘Era Baru Pembayaran Syariah di Indonesia’, yang digelar ISEI Jakarta, Rabu (17/3).
Pertumbuhan aset perbankan syariah tahun 2020 meningkat sebesar 10,9%, sementara perbankan konvensional tumbuh sebesar 7,7%. Dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah juga berhasil meningkat sebesar 11,56%, unggul tipis dibandingkan pertumbuhan DPK perbankan konvensional sebesar 11,49%. Dari sisi pembiayaan, Erick mengatakan perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan sebesar 9,42%, jauh mengungguli perbankan konvensional yang hanya tumbuh sebesar 0,55%.
Selain itu market share pasar modal syariah sudah mencapai 17,39%. Jumlah koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah sebayak 4.115 unit dan koperasi jasa keuangan syariah sebanyak 75 unit yang membantu dan membina UMKM di seluruh Indonesia.
Erick mengatakan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indoenesia juga mendapatkan banyak apresiasi dunia internasional. Tahun 2020 Indonesia telah diakui sebagai salah satu negara dengan progres terbaik di bidang ekonomi dan keuangan syariah. Diantaranya, Refinitiv Islamic Finance Development Report 2020 menempatkan Indonesia pada ranking kedua secara global sebagai the most developed countries in islamic finance.
The Global Islamic Economy Indicator (GIEI) 2020-2021 juga mencatat Indonesia pada ranking ke-4 secara global untuk sektor ekonomi syariah yang dipresentasikan oleh pengeluaran konsumen yang mencakup 6 sektor riil yakni keuangan, makanan, fashion, kosmetik dan farmasi, perjalanan dan media. Bursa Efek Indonesia juga menerima penghargaan the global best islamic capital market oleh International Global Islamic Finance dalam 2 tahun terakhir.
Pemerintah sendiri, tambah Erick juga terus memberikan dukungan terhadap perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Pada Februari lalu Presiden Joko Widodo telah meresmikan Bank Syariah Indonesia hasil merger dari 3 bank syariah BUMN yakni Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah dan BNI Syariah. “Merger ini dimaksudkan agar kita memiliki bank syariah yang kuat, profesional, efisien, dan bisa memenuhi kebutuhan industri halal di Indonesia,” ujarnya.
Hasil pengambungan ini membuat Bank Syariah Indonesia memiliki aset lebih dari Rp240 triliun dan ditargetkan masuk dalam jajaran 10 bank syariah terbesar di dunia.
“Untuk mencapai target dan cita-cita mulia ini diperlukan koordinasi dan sinergi yang kuat antara seluruh stakeholder,” ujarnya.
Leave a reply
