Menteri PUPR Apresiasi Studi JICA soal Rencana Pembangunan IKN

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bertemu dengan Chief Representative Japan International Cooperation Agency (JICA) Takehiro Yasui membahas hasil studi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Salah satu yang dibahas terkait pengamanan luasan ruang bebas (ROW) terutama untuk lubang got dan struktur yang lebih besar seperti pompa pengangkat saluran pembuangan.

“Kita akan bergantung betul dengan rencana drainase untuk mencegah banjir. Untuk itu berkali-kali saya tanya siapa yang akan bertanggung jawab dengan drainase IKN, karena ini sangat penting,” kata Basuki di kantor Kementerian PUPR beberapa waktu lalu.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kata Basuki, jaminan mutu dan estetika dalam proses pembangunan IKN Nusantara menjadi. Demikian pula dalam proses pembangunan itu, maka kelestarian lingkungan perlu tetap dijaga.

Seperti yang dipaparkan pihak JICA sebagai konsultan, menurut Basuki, terdapat beberapa tantangan dalam menjamin mutu pembangunan IKN. Tantangan itu meliputi perlunya integrasi berdasarkan kondisi dasar yang dapat menyesuaikan desain dan pembangunan, sesuai dengan kondisi topografi dan geologi saat ini.

“Land grading dan semua rencana infrastruktur harus merujuk ke rencana drainase untuk mencegah bencana banjir,” ujar Basuki.

Selanjutnya, kata Basuki, diperlukan ruang untuk menjamin aksesibilitas perluasan di masa depan. Salah satu kebutuhan lahan, untuk layanan transportasi umum seperti halte dan utilitas jalan, lampu, dan CCTV. Tantangan berikutnya mengenai jaminan mutu konstruksi pembangunan IKN Nusantara.

Basuki pun mengapresiasi hasil studi JICA itu. Apalagi JICA dalam memberikan observasi sangat jeli terutama mengenai hal yang menyangkut dengan saluran pembuangan untuk mencegah banjir.

“Kami percaya Anda sekalian akan membantu untuk menjamin mutu pembangunan IKN, untuk itu jangan ragu untuk memberi kami saran atau koreksi agar tujuan kita tercapai,” tutur Basuki.