
Menteri ESDM Sebut Danantara akan Menjadi Salah Satu Investor Proyek DME

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia/Dok. Kementerian ESDM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyampaikan pembangunan proyek dimethyl ether (DME) yang dicanangkan pemerintah akan segera dibangun secara paralel. Pembangunan tersebut akan dilakukan di Beberapa lokasi.
Langkah ini sebagai kebijakan untuk mendukung ketahanan energi nasional.
“Kita akan membangun DME yang berbahan baku pada batubara low-calorie sebagai substitusi dari LPG (Liquefied Petroleum Gas). Ini kita lakukan agar betul-betul produknya bisa dipasarkan dalam negeri sebagai substitusi impor,” kata Bahlil kepada wartawan.
Bahlil menyampaikan beberapa lokasi proyek DME yang akan didorong secara parallel, yakni di Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
Ia juga menegaskan investasi untuk proyek tersebut berasal dari pemerintah dan swasta nasional. Salah satu diantaranya Badan Pengelola Investasi Danantara (Danantara Indonesia).
“Salah satunya adalah Danantara,” kata Bahlil menjawab pertanyaan wartawan.
Proyek DME sudah pernah digagas dan bahkan sudah ada yang investornya hingga peletakan batu pertama. Namun, mandeg.
“Tahun-tahun sebelumnya DME sudah pernah kita lakukan, bahkan sudah pernah ada yang groundbreaking tapi waktu itu investornya dari Air Product (Air Products and Chemicals, Inc) mundur. Tapi ada juga investor yang menawarkan dari China, juga tidak mampu diimplementasikan,” kata Bahlil.
Oleh karena itu, proyek yang saat ini akan digulirkan pendanaannya dari domestik. Bahlil mengatakan dari pihak luar yang dibutuhkan teknologinya.
Leave a reply
