Menko Polhukam: Kami Sudah Identifikasi Akun Peretas Bjorka

0
369
Reporter: Rommy Yudhistira

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD menyebut Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Data telah mengidentifikasi akun Bjorka yang meretas data pribadi sejumlah pejabat. Akan tetapi, Satgas belum bisa memaparkan secara detail sosok di balik akun Bjorka itu.

Menurut Mahfud, Satgas yang terdiri atas Kemenko Polhukam, Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) masih fokus menyelidiki kebocoran data tersebut.

“Kita terus menyelidiki karena sampai sekarang ini memang gambaran-gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan. Gambaran-gambaran siapa dan di mananya itu, kita sudah punya alat untuk melacak itu semua,” kata Mahfud dalam keterangan resminya, Rabu (14/9).

Berdasarkan hasil rapat Satgas, kata Mahfud, dapat disimpulkan bahwa hingga saat ini belum ada rahasia negara yang dibocorkan ke publik. Data yang tersebar saat ini hanya bersifat umum.

“Maka kami tadi sudah rapat, kita akan serius menangani dan sudah mulai menangani masalah ini. Tetapi juga publik atau masyarakat harus tenang karena sebenarnya sampai detik ini itu belum ada rahasia negara yang bocor,” kata Mahfud.

Baca Juga :   Walau Masih Ada Perbedaan, Komisi I DPR Akan Bahas Lagi RUU PDP dengan Pemerintah

Mahfud menilai, data yang diretas dan disebar akun Bjorka berbeda dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ketika itu, rekaman pembicaraan antara SBY dengan perdana menteri Australia disebarkan peretas melalui situs Wikileaks.

“Yang ini tidak ada, ini cuma data-data umum yang sifatnya sebenarnya perihal surat ini, surat itu, isinya sampai detik ini belum ada yang dibobol,” ujar Mahfud.

Soal motif peretasan, kata Mahfud, alasannya beragam seperti politik, ekonomi, dan jual beli. Bjorka juga dinilai tidak memiliki kemampuan yang mumpuni untuk membobol data yang bersifat rahasia walau pemerintah tidak ingin meremehkan hal tersebut.

“Bahkan kalau dari hasil kesimpulan (rapat) tadi, Bjorka ini sebenarnya tidak punya keahlian atau kemampuan membobol yang sungguh-sungguh, hanya ingin memberitahu kepada kita, menurut persepsi baik kita bahwa kita harus hati-hati, kita bisa dibobol, dan sebagainya. Tapi sampai saat ini tidak,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate memastikan data yang disebar peretas Bjorka bersifat umum dan tidak spesifik.

Baca Juga :   OJK dan Pemerintah Memperkuat Teknologi Program Anti Pencucian Uang

Selain itu, kata Johnny, berdasarkan hasil rapat internal kementerian/lembaga terkait yang dipimpin Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menko Polhukam Mahfud MD, memutuskan untuk membentuk tim emergency response system, yang bertujuan menjaga tata kelola data dan menjaga kepercayaan publik.

 

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics