
Menghadapi Crisis dalam Komunikasi, VP Corcom Pertamina Ceritakan Langkah-langkah Menghadapinya

Vice President Corporate Communications, PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso/Dok. Iconomics
Corporate communications maupun corporate secretary harus mempersiapkan berbagai strategi untuk menghadapi berbagai kemungkinan terburuk yang bakal terjadi. Termasuk saat menghadapi krisis dalam komunikasi.
Vice President Corporate Communications, PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan bahwa dalam menghadapi krisis ada dua yang menjadi kunci. Pertama adalah kecepatan dalam memberikan klarifikasi atas insiden krisis. Menurutnya, jika tidak segera diklarifikasi maka isu semakin liar.
“Dari segi hari itu, ruang publik isunya itu sudah kemana-mana. Jadi yang pertama menurut saya adalah adalah kecepatan dan ketepatan,” kata Fadjar dalam Talkshow Strategic Commmunications During Crisis pada Rabu (17/05/2023).
Fadjar menyontohkan insiden krisis yang terjadi saat kebakaran di Plumpang. Melihat telah banyak informasi beredar mengenai letak kebakaran, apakah di pipa ataupun di kilang Pertamina, kemudian korban yang ditimbulkan dari kejadian tersebut. Sehingga, saat itu, banyak media yang bertanya terkait klarifikasi informasi yang beredar di media sosial dan sangat tidak mungkin untuk menunggu esok hari untuk klarifikasi.
“Ga mungkin kita nunggu sampai besok untuk menyampaikan sesuatu, bahwa kalau memang kita belum mengetahui secara keseluruhan, apa yang terjadi otomotis, misalnya kita bisa menyampaikan apa yang bisa kita sampaikan dulu yang penting tidak terjadi isu yang di luar konteknya,” jelas Fadjar.
“Jadi saat itu (kebakaran di Plumpang) yang saya sampaikan ya memang kami sudah mengonfirmasi bahwa memang ada kejadian tersebut dan saat ini kami sedang menanggulangi, pemadam kebakaran sudah bekerja, kemudian korban-korban sudah ditangani,” lanjutnya.
Kunci kedua menurutnya adalah mengumpulkan tim untuk membicarakan lebih mendalam terkait insiden krisis yang terjadi. Ketika selesai melakukan klarifikasi, pihaknya langsung mengumpulkan semua tim dan merumuskan detail terkait yang terjadi saat kebakaran di Plumpang, dalam hal ini termasuk menemukan fakta bahwa kebakaran yang terjadi terletak pada pipa, bukan kilang Pertamina. Pasalnya banyak rumor beredar terkait kilangnya yang terjadi kebakaran.
Fadjar menyampaikan bahwa dalam kondisi tersebut pihaknya tidak berbicara terkait penyebab kebakaran karena penyebab sendiri butuh penyelidikan atau investigasi sehingga pihaknya membicarakan terkait penanggulangannya.
“Jadi kita bicara yang tadi penanggulanganya bagaimana dan satu sisi memastikan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dan ternyata kilang masih bisa beroperasi,” ungkapnya.
Leave a reply
