Menaker Yassierli Jajaki Kerja Sama Hubungan Ketenagakerjaan dengan UEA dan Tiongkok di BRICS

0
7
Reporter: Rommy Yudhistira

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menawarkan kerja sama pengiriman peserta magang dan penyiapan tenaga kerja Indonesia ke Plt. Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah Persatuan Emirat Arab (PEA) Abdurahman Al Awar. Yassierli menjajaki hal tersebut ketika bertemu Al Awar BRICS Labour Employment Ministers’ Meeting (LEMM) di Brasilia, Brasil.

Yassierli mengatakan, pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) sangat terbuka untuk menerima peserta magang dan berbagai industri serta menyambut baik inisiatif kerja sama tersebut. Kedua belah pihak sepakat untuk segera menindaklanjuti pertemuan itu dengan pembahasan teknis lebih lanjut.

“Balai latihan kerja (BLK) di Indonesia siap melatih calon tenaga kerja sesuai dengan keterampilan yang dipersyaratkan pengguna di PEA,” kata Yassierli dalam keterangannya pada Senin (28/4).

Selain dengan UEA, kata Yassierli, pihaknya pun melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Ketenagakerjaan Tiongkok Wang Xiaoping. Dalam pertemuan itu, Wang Xiaoping menyambut baik ajakan tersebut, dan mengundang delegasi Indonesia untuk berkunjung ke Tiongkok.

Menurut Yassierli, Indonesia memiliki regulasi yang mendukung iklim bagi dunia usaha, dan berharap dapat membantu menyediakan informasi aturan ketenagakerjaan. Dan dalam bidang hubungan industrial khususnya, yang dapat menarik minat investasi dari perusahaan-perusahaan Tiongkok di Indonesia.

Baca Juga :   ITDC Mulai Buka Penjualan Tiket MotoGP Mandalika 2024

“Kami siap menyediakan tenaga kerja Indonesia yang kompeten sesuai dengan kebutuhan industri Tiongkok melalui program pelatihan di BLK,” katanya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics