
Masyarakat Antusias Gunakan Kendaraan Ramah Lingkungan, Beam Mobility Laporkan Peningkatan Pengguna Beam Solo

Pengguna layanan Beam Mobility. Foto: Dok.Beam Mobility
Setelah hampir dua tahun beroperasi di Indonesia, perusahaan mobilitas mikro, Beam Mobility, mencatat peningkatan pengguna, khususnya untuk layanan baru Beam Solo. Hingga Agustus 2024, pelanggan Beam Solo meningkat hingga 10X lipat terhitung sejak Februari 2024.
Beam Solo adalah layanan mikromobilitas dengan skema fleksibel yang memungkinkan pengguna untuk menyewa armada Beam dengan opsi berlangganan mingguan atau bulanan.
Terdapat peningkatan signifikan pada jumlah pengguna Beam Solo dari Desember 2023 hingga Agustus 2024, dengan lonjakan paling mencolok terjadi pada Januari yang mencapai 200%. Peningkatan juga terlihat pada bulan-bulan berikutnya, yaitu Februari (50%), Maret (16,67%), dan April (57,14%).
Lonjakan tajam terjadi pada Juli dengan kenaikan 98,37% dan pada Agustus angka tersebut terus meningkat menjadi 24,59%.
Ricky Sjofyan, Country Lead Beam Mobility Indonesia menyampaikan, lonjakan dalam enam bulan terakhir dipengaruhi oleh antusiasme masyarakat terhadap layanan Beam Mobility, khususnya Beam Solo.
“Pertumbuhan pengguna ini semakin menguatkan komitmen Beam Mobility Indonesia untuk memenuhi kebutuhan komuter dalam perjalanan sehari-hari. Saat ini, kami telah menyediakan 381-unit armada khusus untuk layanan ini dan berencana untuk terus mengembangkan layanan kami ke depannya. Berbeda dengan layanan konvensional yang mengharuskan pembayaran setiap kali menggunakan armada Beam, dengan Beam Solo, pengguna dapat membawa armada langsung ke rumah mereka,” kata Ricky dikutip dari keterangan pers, Selasa (27/8).
Menurut Ricky meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya perubahan gaya hidup sehari-hari juga mendorong penggunaan layanan Beam.
Seluruh armada Beam Mobility sudah dilengkapi dengan teknologi IoT yang disebut Geofence. Teknologi ini memungkinkan Beam Mobility untuk memonitor kondisi kendaraan secara real-time, memberi batasan untuk wilayah ataupun area yang bisa dilewati oleh setiap pengendara e-bike Beam, serta secara otomatis dapat mendeteksi jika terdapat permasalahan pada kendaraan Beam. Teknologi Geofence juga digunakan untuk mendeteksi ketika armada membutuhkan pergantian baterai.
Armada Beam Mobility memiliki kecepatan yang dibatasi maksimal 25km/jam. Beam Mobility memastikan armadanya dapat diakses oleh penggunanya, setiap armada dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan petunjuk keselamatan dalam berkendara.
Selain itu sebagai upaya untuk pengenalan armada Beam Mobility kepada masyarakat lebih dalam, terdapat program pelatihan armada secara cuma-cuma yang disebut Beam Safe Academy.
“Beam Mobility terus berkomitmen untuk meningkatkan layanan serta memperluas jangkauan guna melayani lebih banyak masyarakat di Indonesia. Selain Beam Solo, kami juga menyediakan layanan lain seperti Beam Subscriber dan layanan konvensional, yang semuanya dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam memilih opsi transportasi ramah lingkungan,” pungkas Ricky.
Penggunaan kendaraan listrik seperti layanan Beam Mobility merupakan bagian dari upaya mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh sektor transportasi, yang merupakan salah satu kontributor utama perubahan iklim.
Sistem mikromobilitas sebagai alternatif transportasi akan mengurangi kemacetan dan emisi karbon (CO2) serta nitrogen dioksida (NO2).
Leave a reply
