Masih di Luar Negeri, OJK Minta Polri Seret Pemilik Wanaartha Life ke Indonesia
Aksi damai nasabah yang sebagian besar anggota Perkumpulan Pemegang Polis Wanaartha (P3W) menuntut hak-haknya kepada manajemen Wanaartha Life/Dokumentasi Humas P3W
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyeret pemilik PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life) atau PT WAL ke dalam negeri. Diketahui pemegegang saham tersebut masih berada di luar negeri, meski Penyidik Bareskrim Polri telah menetapkan mereka sebagai tersangka penggelapan dan pencucian dana perusahaan dan atau nasabah pada awal Agustus 2022 lalu.
“Seperti diketahui dari Bareskrim telah menetapkan 7 tersangka dari Pemegang Saham, Direksi dan juga pengurus dari PT WAL. Terhadap pelaku yang saat ini masih ada di luar negeri, kami berkomunikasi dengan Bareskrim untuk segera mengeluarkan Red Notice untuk mengejar yang bersangkutan di luar negeri dan juga mengupayakan agar aset yang dimiliki oleh tersangka tersebut itu dapat dikembalikan ke Indonesia,” ujar Ogi Prastomiyono Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) dalam konferensi pers, Senin (5/12).
Sebelumnya pada Senin (5/12), OJK resmi mencabut izin usaha PT WAL, setelah sejak tahun 2020 gagal memenuhi kewajiban kepada para nasabah. Dalam kasus gagal bayar ini, ternyata ada tidak pidana yaitu penggelapan dan pencucian uang yang diduga dilakukan oleh pemegang saham.
Diketahui pemilik 97,54% saham PT WAL adalah PT Fadent Consolidated Companies. PT Fadent Consolidated Companies adalah perusahaan yang dimiliki oleh Evelina Larasati Fadil (75%) dan Manfred Armin Pietruschka (25%). Kedua nama ini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim pada awal Agustus lalu. Satu tersangka lainnya yang memiliki hubungan kekerabatan dengan dua pemegang saham adalah Rezanantha Pietruschka. Ketiga tersangka ini diduga telah melakukan penggelapan dana perusahaan dan atau nasabah serta melakukan pencucian uang.
1 comment
Leave a reply
[…] Namun, ada keraguan RUPS ini bisa terselenggara, mengingat status pemegang saham pengendali saat ini sudah menjadi tersangka dan kini masih buron. Diduga, pemilik perusahaan ini ngacir keluar negeri. […]