Mal Central Park Sedang Susun Protokol untuk Sambut New Normal

0
519
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Pusat perbelanjaan atau mal sedang bersiap-siap menghadapi kondisi kenormalan baru atau new normal yang digagas pemerintah dalan rangka mempercepat pemulihan ekonomi. Karena itu, mal atau pusat perbelanjaan pun bergegas menyusun protokol sebagaimana yang dianjurkan pemerintah.

Assistant GM Marcomm Central Park Silviyanti Dwi Aryati mengatakan, protokol ini nantinya akan menjadi acuan bagi para tenant. Semisal, menyediakan hand sanitizer, alat pengukur suhu tubuh, pengaturan jarak fisik di lift, eskalator, antrean hingga wajib menggunakan masker.

“Selain itu, untuk kebersihan di dalam mal juga ditingkatkan dengan penyemprotan disinfektan, pembersihan dan pengecekan rutin oleh pihak housekeeping di fasilitas umum,” kata Silviyanti saat dihubungi di Jakarta, Selasa (2/6).

“Kami juga akan terus memperbarui apabila dari pemerintah terdapat anjuran atau peraturan mendatang.”

Silviyanti menuturkan, persiapan tersebut dilakukan dalam rangka perencanaan pembukaan mal pada 5 Juni 2020. “Iya betul kami sedang melakukan perencanaan untuk tanggal 5 Juni nanti,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan, pihaknya masih menunggu keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait izin beroperasinya kembali mal atau pusat perbelanjaan di Jakarta. Karena itu, wacana beroperasinya mal pada 5 Juni dan 8 Juni nanti masih sekadar rencana.

Baca Juga :   Pemerintah Harus Fokuskan Stimulus Fiskal di Sektor Ekonomi Berbasis Rakyat

Juga belum ada standar operasional prosedur dari pemerintah tentang cara beroperasi mal pada tahapan kenormalan baru.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics