Lonjakan Harga Gandum Menekan Kinerja Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) pada Kuartal I-2024

0
108

Produsen tepung olahan gandum yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode TRGU, PT Cerestar Indonesia Tbk, sukses mencatatkan pertumbuhan penjualan 50% pada Kuartal I – 2024. Namun, lonjakan harga bahan baku terutama gandum membuat laba bersih TRGU turun drastis.

Perseroan berhasil meraih pendapatan sebesar Rp1,8 triliun, naik signifikan dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,2 triliun.

Namun, beban pokok penjualan juga melonjak drastis dari Rp1,12 triliun pada kuartal I – 2023 menjadi Rp1,73 triliun di kuartal I – 2024 akibat tingginya harga bahan baku (gandum) serta pembelian bahan baku untuk bahan pakan ternak.

Oleh karenanya, pada kuartal I-2024, TRGU mencatatkan laba bersih Rp1,7 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp18,1 miliar.

Perseroan berharap bahwa pertumbuhan pendapatan yang signifikan pada kuartal I – 2024 terus berlanjut hingga akhir tahun, sehingga kontribusi pendapatan terhadap perolehan laba bersih juga akan meningkat.

“Kami berharap ke depan akan ada perbaikan di harga jual produk yang dapat meningkatkan margin, walaupun saat ini masih terdapat ketidakpastian baik dari lingkungan global maupun regional kita,” kata Direktur Utama Cerestar Indonesia, Indra Irawan.

Baca Juga :   Permintaan Terigu dan Bahan Pakan Ternak Meningkat, Pendapatan TRGU Tumbuh 54,1% YoY

Pada tahun 2024 ini, Perseroan mewaspadai hal-hal yang dapat mempengaruhi kinerja, seperti fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, serta berbagai perkembangan terkait masalah logistik global yang dapat mempengaruhi rantai pasok gandum.

“Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi harga komoditas global yang akan berefek kepada harga bahan baku dan harga jual produk TRGU. Karena faktor-faktor tersebut merupakan variabel yang berada di luar kemampuan kendali Perseroan, maka kami akan terus memperhatikan perkembangan dari kondisi-kondisi tersebut secara seksama, serta melakukan berbagai strategi untuk memitigasi risiko dalam mengamankan ketersediaan bahan baku,” tambah Indra Irawan.

Tetap tambah kapasitas produksi 

Mengantisipasi peningkatan permintaan tepung terigu yang terlihat dengan adanya pertumbuhan pendapatan yang signifikan tersebut, Perseroan sedang melakukan penambahan mesin-mesin baru untuk meningkatkan kapasitas produksi sebesar 600 MT/hari di pabrik tepung terigu di Gresik yang ditargetkan akan rampung pada Kuartal II – 2024.

Dengan penambahan mesin-mesin baru ini, total kapasitas pabrik tepung terigu di Gresik akan meningkat dari sebesar 1.600 MT/hari menjadi 2.200 MT/hari.

Baca Juga :   Apresiasi Pelaku Industri, Kementan Tetap Waspadai Potensi Krisis Pangan

Saat ini, Perseroan memiliki beberapa merek produk tepung terigu yang ditujukan untuk konsumsi manusia meliputi yaitu Falcon, Bakerstar, Dragonfly, dan Seagull. Selain produk untuk konsumsi manusia, TRGU juga menjual produk bahan pakan ternak dengan merek Starfish dan Manta.

Dalam bisnis produksi bahan pakan ternak yang dikerjakan oleh entitas anak PT Agristar Grain Industry, TRGU memiliki pabrik processing & packaging facility untuk bahan pakan ternak dengan kapasitas 38.000 MT di Cilegon (Banten), serta Silo (tempat penyimpanan gandum) berkapasitas 140.000 MT.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics