
Lewat 5 Visi dan 3 Inisiatif, BI Akan Wujudkan Pasar Uang Modern di 2025

Tangkapan layar YouTube, Gubernur BI Perry Warjiyo/Iconomics
Bank Indonesia (BI) menetapkan strategi pengembangan pasar uang dengan 5 visi yang dijabarkan lewat 3 inisiatif untuk mewujudkan pasar modern dan maju di era digital di 2025. Gagasan ini dituangkan dalam Blueprint Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025 yang diharapkan dapat menjadi panduan bagi para pelaku pasar sehingga dapat merespons positif langkah-langkah pengembangan pasar uang.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, salah satu arah bauran kebijakan BI pada 2021 adalah mempercepat pendalaman pasar uang sesuai BPPU 2025 untuk memperkuat efektivitas transmisi kebijakan moneter serta mendukung pembiayaan perekonomian nasional. “BPPU 2025 disusun oleh Bank Indonesia dalam rangka melengkapi keseluruhan inisiatif pengembangan pasar keuangan, khususnya pada pasar uang, yang telah disepakati dalam Strategi Nasional Pengembangan dan Pendalaman Pasar Keuangan (SN-PPPK),” kata Perry dalam keterangan resminya, Selasa (14/12).
Adapun 5 visi yang tertuang dalam BPPU 2025 itu, kata Perry, pertama membangun pasar uang modern dan maju untuk mendukung pembiayaan ekonomi nasional dan efektivitas transmisi kebijakan moneter serta stabilitas sistem keuangan. Kedua, mengembangkan produk, pricing, dan pelaku pasar.
Selanjutnya, kata Perry, memperkuat infrastruktur pasar uang yang andal, efisien, aman, dan terintegrasi. Keempat, mengembangkan data serta digitalisasi yang memiliki fitur granular, real-time, dan aman. Kelima, mewujudkan regulatory framework dengan karakteristik yang agile, industry-friendly, inovatif, dan memenuhi kaidah internasional.
“Kelima visi ini dijabrkan lebih lanjut dalam 3 inisiatif utama yang akan diimplementasikan secara bertahap dalam rentang waktu antara 2020 hingga 2025,” kata Perry.
Inisiatif pertama, kata Perry, mendorong digitalisasi dan penguatan infrastruktur pasar keuangan. Inisiatif kedua, memperkuat efektivitas transmisi kebijakan moneter yang dilakukan melalui pengembangan instrumen keuangan dan reformasi suku bunga acuan. Sedangkan, inisiatif ketiga, mengembangkan sumber pembiayaan ekonomi dan pengelolaan risiko.
Leave a reply
