
Laporan BPS; Nilai Impor Beras Terus Meningkat, Naik 62,03% pada 2024

Ilustrasi Beras/KBI
Impor beras terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian besar berasal dari Thailand, ungkap Badan Pusat Statistik [BPS] dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/12).
Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia Widyasanti mengatakan, sepanjang Januari-November 2024, Indonesia telah mengimpor 3,85 juta ton beras.
“Sepanjang Januari-November 2024, asal impor beras Indonesia terutama berasal dari Thailand dengan volume 1,19 juta ton atau mencakup 30,97% dari total impor beras, kedua adalah dari Vietnam, kemudian Myanmar, Pakistan dan India,” papar Amalia.
Sumber: Paparan BPS 16 Desember 2024
Menjawab pertanyaan media, Amalia menyampaikan, dari sisi nilai, pada Januari hingga November 2024, total nilai impor beras mencapai US$2,36 miliar atau sekitar Rp35,4 triliun (kurs:15.000).
Amalia mengatakan, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, nilai impor beras tersebut naik 62,03%.
“Nilai impor beras Januari-November 2023 sebesar US$1,45 miliar dan pada periode Januari-November 2022 nilai impor beras sebesar US$0,15 miliar,” ujarnya.
Secara umum, pada Januari hingga November 2024, kinerja perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$28,86 miliar, lebih rendah US$4,74 miliar, dibandingkan surplus pada periode yang sama tahun 2023 yang sebesar US$33,6 miliar.
Surplus terjadi karena ekspor Indonesia lebih tinggi dibandingkan impor. BPS melaporkan, pada Januari-November 2024, total ekspor Indonesia sebesar US$241,25 miliar, naik 2,06% dari US$236,38 miliar pada periode yang sama tahun 2023.
Sementara impor, pada periode Januari-November 2024 sebesar US$212,39 miliar, naik 4,74% dari US$202,78 miliar pada periode yang sama tahun 2023.
Leave a reply
