Laba Bersih Naik 21,45 % di Kuartal II-2021, Bank Mandiri Lakukan Penajaman Strategi

0
495

Bank Mandiri akan menempuh sejumlah strategi untuk mencetak kinerja bisnis yang berkelanjutan. Bank yang dipimpin oleh Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi ini melihat tren pertumbuhan pada kuartal II tahun 2021 sebagai sinyal positif dan diharapkan akan meningkat lagi.

Pada triwulan II 2021 ini, pertumbuhan bisnis dan profitabilitas terus menunjukan kinerja yang membaik, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Bank Mandiri mencetak pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 16,4% secara year on year (YoY) menjadi Rp1.014,3 triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh segmen wholesale banking yang tercatat tumbuh 7,13% YoY menjadi Rp534,2 triliun per akhir kuartal II 2021. Adapun pembiayaan ke segmen UMKM tercatat naik 20,1% YoY menjadi Rp98,3 triliun hingga kuartal II tahun 2021. Pertumbuhan tersebut juga diimbangi dengan kualitas kredit yang cukup terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 3,08% turun 21bps YoY.

DPK Bank Mandiri secara konsolidasi hingga kuartal II tahun 2021 tumbuh 19,73% YoY menjadi Rp1.169,2 triliun, dengan komposisi dana murah sebesar 68,49%. Pertumbuhan dana murah terutama di dorong oleh pertumbuhan giro (bank only) sebesar 40,9% YoY di triwulan II 2021.

Baca Juga :   Brantas Abipraya Targetkan Pembangunan Bandara untuk VVIP IKN Rampung Akhir 2024

Keberhasilan Bank Mandiri dalam menjaga tren pertumbuhan dana murah ini juga ikut menekan biaya dana atau cost of fund (CoF) Bank Mandiri secara YtD (bank only) menjadi 1,71% turun dari level 2,53% pada akhir tahun lalu.

Bank Mandiri melihat solidnya kinerja finansial Bank Mandiri pada akhir triwulan II-2021 juga terlihat pada pencapaian laba bersih perseroan yang tumbuh 21,45 % menjadi Rp12,5 triliun, yang terutama disokong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 21,50% menjadi Rp35,16 triliun, serta pertumbuhan pendapatan berbasis jasa (fee based income) sebesar 17,27 % menjadi Rp15,94 triliun.

“Kami memandang tren pertumbuhan ini sebagai sinyal positif bahwa permintaan masih ada dan diharapkan akan terus meningkat. Namun, kami akan tetap waspada dalam mengeksekusi rencana bisnis ke depan,” kata Darmawan dalam keterangan tertulisnya.

Untuk mengoptimalkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, Bank Mandiri telah melakukan penajaman strategi, dimana strategi ini tentunya sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang mulai menunjukkan kinerja positif, tercermin dari pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021 sebesar 7,07%.

Baca Juga :   Keseruan Pertamina Energizing Your Action, Wujudkan Generasi Muda Peduli Lingkungan

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menegaskan, terdapat tiga fokus dalam penajaman bisnis perseroan. Pertama, integrasi bisnis wholesale dan ritel dengan memaksimalkan potensi value chain pada ekosistem nasabah wholesale.

Kedua, mengoptimalkan potensi bisnis dan sektor unggulan di wilayah serta penyaluran kredit dilakukan secara prudent kepada targeted customer dengan mempertimbangkan sektor yang masih potensial dan pemulihannya lebih cepat sehingga menghasilkan kualitas kredit yang cukup baik.

Ketiga, Bank Mandiri akan mengakselerasi digital dengan mengembangkan solusi digital, perbaikan proses, moderenisasi channel, serta peningkatan kapabilitas core banking.

“Lewat strategi ini, Bank Mandiri optimistis kredit secara bank only mampu tumbuh 6%-7% YoY pada akhir tahun 2021, tentunya dengan tetap memprioritaskan pertumbuhan secara berkualitas,” katanya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics