Kurangi Ketergantungan Impor, India Produksi CPO Sendiri

0
199

India, salah satu negara tujuan ekspor produk Crude Palm Oil Indonesia (CPO) terus berupaya meningkatkan produksi minyak sawit di dalam negeri. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi impor seiring dengan konsumsi domestik yang terus meningkat.

“Pertumbuhan minyak nabati sebesar 2 sampai 3 persen setiap tahun. Tahun ini, konsumsi minyak nabatinya sebesar 22,5 juta ton. Hingga 2026 diperkirakan konsumsi minyak nabati India naik menjadi 26 juta ton -27 juta ton,” ujar BV Mehta, Direktur The Solvent Extractors’ Association of India saat berbicara dalam 18th Indonesian Palm Oil Conference and Price Outlook 2023 Jumat (4/11).

BV Mehta menjelaskan tingginya impor minyak nabati ini menjadi pertimbangan pemerintah India untuk meningkatkan produksi minyak nabati sendiri terutama minyak sawit. Berdasarkan proyeksi, produksi minyak sawit yang dihasilkan India lebih dari 1 juta ton pada 2025-2026 dan produksinya akan terus meningkat menjadi 2,8 juta ton pada 2030.

“India berupaya mengimbangi tingginya impor dengan produksi di dalam negeri,” kata Mehta.

Pemerintah India telah mengumumkan inisiatif baru untuk menghasilkan minyak sendiri di dalam negeri. Skema ini bernama National Edible Oil Mission-Oil Palm (NMEO-OP) bertujuan membangun kemandirian minyak nabati. Skema ini menargetkan pembangunan kebun sawit seluas 1 juta hektare.

Baca Juga :   Sawit Berkontribusi Besar Bagi Perekonomian, Apindo Minta Pemerintah Buat Kebijakan yang Matang

Presentasi yang disampaikan Mehta menjelaskan bahwa India telah menanam 350 ribu hektare kebun sawit yang menghasilkan 300 ribu ton CPO. Sentra perkebunan sawit India berada di Arunachal Pradesh dan Telangana.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics