
Kurang dari 50% Wilayah Indonesia Belum Terjangkau Sinyal 4G, Pemerintah Percepat Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi

Ilustrasi/ist
Jangkauan sinyal 4G belum merata di seluruh Indonesia. Data Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan secara geografis, baru 49,33% wilayah daratan Indonesia yang terjangkau sinyal 4G. Artinya, separuh lebih wilayah Indonesia lainnya belum terjangau sinyal 4G. Untuk itu, pembangunan infrastruktur telekomunikasi perlu dipercepat.
Sedagkan jika dilihat secara administratif, dari total 83.218 desa dan kelurahan di Indonesia, masih ada 12.548 desa dan kelurahan yang belum terjangkau sinyal 4G.
Dari 12.548 itu, sebanyak 9.113 diantaranya berada di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Sedangkan 3.435 desa/keluarhan lainnya berada di wilayah non 3T.
Dedy Permadi, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan pekerjaan rumah pemerintah adalah menghadirkan sinyal 4G di 12.548 desa/kelurahan tersebut. Khusus untuk di daerah non 3T, pemerintah bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Sedangan untuk daerah 3T, dilakukan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), sebuah Badan Layanan Umum di Kominfo.
“Dari potret yang sudah kami sampaikan itu, maka nyatalah kebutuhan kita untuk segera mempercepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Kalau ditanya targetnya kapan selesainya, ini pertanyaan yang penting. Jika melihat target pemerintah, maka 12.548 desa/keluarahan itu diharapkan bisa terselesaikan jangkauan 4G-nya di akhir tahun 2022,” ujar Dedy dalam sebuah diskusi daring, Jumat malam (11/9).
Sambil menunggu akihr 2022 itu, tambahnya, pemerintah akan melakukan percepatan-percepatan dan juga program-program khusus yang menjangkau daerah-daerah prioritas terutama titik-titik layanan publik. “Misalnya di tahun ini saja di tengah pandemi ada 7.458 titik layanan publik yang diberikan akses internet oleh BAKTI Kominfo untuk bisa memenuhi kebutuhan yang mendesak di masa pandemi ini,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ririek Adriansyah, CEO Telkom mengatakan meski secara geografis jangkauan sinyal 4G masi di bawah 50%, tetapi berdasarkan populasi sinyak 4G sudah menjangkau 95% penduduk Indonesia. Menurutnya, 5% penduduk yang belum terjangkau sinyal 4G adalah penduduk di 12.548 desa/kelurahan.
“Kami Telkomsel bersama juga berbagai operator seluler ikut membantu agar nantinya desa-desa yang sekarang ini belum tercover segera mendapatkan sinyal 4G, sehingga belajar onlina bisa dijalankan,” ujarnya.
Terkait belajar online selama pandemi ini, menurut Ririek, selain masalah jangkauan sinyal, masalah lain yang juga menjadi kendala adalah daya beli terhadap data dan ketersedian perangkat smartphone-nya.
Leave a reply
