Kowani Luncurkan Gerakan Nasional dan Internasional untuk Peringati Hati Kartini 2025

0
13
Reporter: Rommy Yudhistira

Kongres Wanita Indonesia (Kowani) meluncurkan gerakan nasional dan internasional bertajuk 1.000 Profesi Perempuan dan Gen Z, untuk memperingati Hari Kartini. Peringatan Hari Kartini dapat menjadi momentum reflektif untuk menyambung perjuangan perempuan Indonesia yang selama ini dinilai tertinggal dalam akses, partisipasi, dan pengambilan keputusan.

“Kemajuan bangsa tidak akan pernah terwujud tanpa kemajuan perempuan. Kartini adalah simbol keberanian berpikir merdeka dan bertindak maju,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Choiri Fauzi dalam keterangan resminya di Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (21/4).

Kegiatan itu, kata Arifah, dijalankan dengan pendekatan yang melibatkan pemerintah, dan kementerian terkait seperti Kementerian PPPA; Kementerian Pemuda dan Olahraga; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Kementerian Koperasi dan UKM, Badan Riset dan Inovasi; dan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Kegiatan itu melibatkan akademisi, dunia usaha, industri, dan BUMN.

“Hari ini, terang itu hadir dalam sosok perempuan Indonesia dari berbagai latar belakang profesi, yang memimpin dari garis depan,” ujar Arifah.

Baca Juga :   InJourney Hospitality Catat Peningkatan Keterisian Kamar Hotel hingga 4,1% di Momen Lebaran 2025

Sementara itu, Selvi Ananda Rakabuming Raka yang merupakan istri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengatakan, kekuatan perempuan dan Generasi Z, tidak sekadar potensi demografi semata, tetapi bisa menjadi fondasi utama bagi masa depan Indonesia.

“Kartini bukan sekadar simbol, tapi energi sosial yang menggerakkan bangsa. Kita ingin meneruskan cita-cita beliau agar perempuan Indonesia menjadi pribadi yang berdaya, mandiri, berpendidikan, dan memiliki mimpi tinggi serta mampu mewujudkannya,” kata Selvi.

Dalam kesempatan itu, Selvi mengapresiasi inisiatif Kowani yang mengangkat 1.000 jenis profesi perempuan dari 17 sektor strategis, mulai dari pendidikan, kesehatan, teknologi, maritim, hingga pertahanan. “Mereka bukan hanya pewaris masa depan, tapi penciptanya. Program ini menjadi ruang belajar dan berjejaring yang nyata, lintas sektor, lintas wilayah, bahkan lintas negara,” tambah Selvi.

Sebagai informasi, program ini mengklasifikasikan 1.000 profesi ke dalam 17 zona strategis, seperti zona pendidikan dan literasi digital, yang menampilkan guru, dosen, content creator edukatif, hingga pengembang platform e-learning. Kemudian zona teknologi dan digitalisasi, dengan profesi seperti software engineer, UI/UX designer, hingga CTO perempuan.

Baca Juga :   adidas Luncurkan Ultraboost 22, Dari Perempuan Untuk Perempuan

Zona kesehatan dan sosial, dengan profesi dokter, bidan, psikolog klinis, hingga edukator sanitasi dan aktivis kesehatan mental. Zona maritim, pertanian, energi, dan diaspora, yang menunjukkan kiprah perempuan dalam sektor-sektor vital pembangunan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics