Kondisi Makro Diselimuti Kegelapan, Apa yang Dilakukan BCA Syariah Tahun Depan?

0
474

Meski kondisi makro ekonomi tahun depan diselmuti ketidakpastian, PT Bank BCA Syariah tetap optimistis bisa melanjutkan pertumbuhan positif yang telah diraih pada tahun 2022 ini. Sampai dengan September 2022 laba BCA Syariah tercatat sebesar Rp97 miliar naik signifikan sebesar 49,7% year on year.

Pertumbuhan laba ini ditopang oleh penyaluran pembiayaan yang kuat dan komposisi dana murah (CASA) yang meningkat. Hingga September 2022, anak usaha BCA ini menyalurkan pembiayaan sebesar Rp7,4 triliun, naik 76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) yang relatif rendah di level 1,44%. Porsi pembiayaan untuk UMKM juga terus meningkat ke level 23% dan ditargetkan mencapai 28,3% pada akhir tahun.

Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan BCA Syariah akan terus meningkatkan porsi pembiayaan konsumer. Tahun 2021 lalu, porsi pembiayaan konsumer masih berada di kisaran 2% dan saat ini sudah mencapai sekitar 4%. Dengan pertumbuhan mencapai 144%, yang terutama ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan KPR dan emas yaitu sekitar 270% sampai 300% pada September lalu, BCA Syariah menargetkan akhir tahun 2022 ini porsi pembiayaan konsumer meningkat ke kisaran 5%.

Baca Juga :   Keamanan Transaksi Digital di Perbankan, Tak Hanya Infrastruktur Teknologi, Aspek People Juga Harus Teredukasi dengan Baik

Tahun depan, porsi pembiayaan konsumer ini akan terus ditingkatkan. “Secara rasio mungkin kita tingkatkan di kisaran 7-8% untuk konsumer itu sendiri. Dan memang produk unggulan kita atau yang kita fokuskan di KPR dan Murabahah Emas,” ujar Pranata kepada wartawan usai acara media workshop pengenalan akad pembiayaan konsumer, Kamis (27/10).

Menurut Pranata, permintaan pembiayaan konsumer untuk syariah sangat tinggi, baik KPR, KKB, maupun emas.

Selain meningkatkan porsi pembiayaan konsumer, tahun depan BCA Syariah juga fokus terus memperbaiki posisi dana murah atau CASA. Per Sepetember 2022, komposisi dana murah BCA Syariah sebesar 42,6%, meningkat dari sebelumnya sekitar 30%.

“Kalau sekarang (CASA) di kisaran 40an persen, mungkin secara nominal dan rasio akan terus kita tingkatkan. Salah satunya dengan memperbaiki fitur-fitur yang ada di mobile banking dan internet banking kita,” ujar Pranata.

Selanjutnya pada tahun depan, BCA Syariah juga fokus melakukan peningkatan dari sisi teknologi. “Kita di tahun depan akan mengganti core banking, kita juga akan melakukan pengkinian untuk mobile banking kita, supaya fitur-fitur yang ditawarkan tidak jauh beda dengan yang ditawarkan oleh BCA,” ujarnya.

Baca Juga :   Strategi BCA Syariah, Konsisten Jaga Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkesinambungan

Bila sang induk, BCA, memiliki myBCA, Pranata mengatakan BCA Syariah akan membuat myBCA Syariah. Salah satu fitur yang ditawarkan dalam myBCA Syariah ini adalah Murabahah Emas yang merupakan salah satu produk pembiayaan konsumer unggulan BCA Syariah. Selain itu, myBCA Syariah ini juga memungkinkan nasabah membuka rekening secara online.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics