
Kondisi Keuangan Jasindo Kembali Sehat Secepat Kilat, Bos IFG Beberkan Caranya

Direktur Utama IFG Robertus Billitea/Foto: Dok.IFG
Tak membutuhkan waktu yang lama, kondisi kesehatan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) berhasil kembali pulih. Tahun lalu, salah satu anggota holding Indonesia Financial Group (IFG) ini menderita risk based capital (RBC) negatif yaitu -84,85%, jauh dari ketentuan minimal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 120%. Namuan, akhir tahun 2022, kondisi ini berhasil dibalikan. RBC Jasindo kembali postif, bahkan lebih dari 120%.
Upaya memulihkan kesehatan Jasindo ini tidak terlepas dari kerja keras IFG. BUMN holding asuransi, penjaminan dan investasi ini berperan aktif di dalam mengorkestrasi transformasi Jasindo menjadi perusahaan yang sehat, positif, dan berkelanjutan. Langkah strategis tersebut ditempuh melalui serangkaian aksi demi menyehatkan dan memperkuat kembali peran dan kontribusi Jasindo dalam industri asuransi umum.
Direktur Utama IFG Robertus Billitea mengatakan, upaya penyehatan dan perbaikan kinerja fundamental Jasindo tersebut merupakan hasil dari komitmen yang kuat dari holding dan manajemen Jasindo terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan yang prudent berbasis manajemen risiko. Hal ini didukung pula oleh ekosistem bisnis, kapasitas, dan kapabilitas yang melekat pada holding, sinergi antara anak usaha IFG, serta persetujuan pemangku kepentingan utama IFG, di antaranya Kementerian BUMN, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta pemangku kepentingan lainnya.
“Kami patut mengapresiasi komitmen dan dukungan yang intensif dari semua pihak, baik OJK, Kementerian BUMN, holding, anak perusahaan, maupun pemangku kepentingan IFG lainnya sehingga target penyehatan kembali Jasindo dapat tercapai dalam tempo yang relatif cepat. Ini merupakan sebuah turnaround bagi Jasindo ke depan,” ujar Robertus melalui keterangan pers, Kamis (2/2).
Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga menjelaskan, pencapaian penyehatan keuangan Jasindo terefleksi dari tingkat solvabilitas anak perusahaan tersebut yang sudah berada di atas ketentuan OJK sejak akhir tahun lalu, bersama dengan kondisi cash flow Jasindo yang positif dan profitabilitas yang membaik.
“Serangkaian inisiatif dan aksi korporasi dilakukan untuk mencapai penyehatan dan penguatan keuangan Jasindo, di antaranya dengan melakukan restrukturisasi asuransi kredit yang melibatkan 242 mitra institusi keuangan, optimalisasi aset termasuk meningkatkan porsi Aset Yang Diperkenankan (AYD), dan mendorong peningkatan kolektibilitas piutang. Selain itu, sebagai bentuk komitmen holding sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) dari Jasindo, holding juga memberikan shareholder loan sebesar Rp250 miliar untuk lebih memperkuat tingkat solvabilitas perusahaan,” ungkapnya.
Pantro menambahkan, langkah strategis IFG selanjutnya adalah mengawal secara intensif perbaikan fundamental perusahaan, terutama dengan mempertajam fokus dan portofolio bisnis kembali kepada core competency perusahaan dalam bisnis asuransi umum, serta mendorong hasil underwriting yang berkontribusi pada pertumbuhan kinerja fundamental yang positif dan berkelanjutan.
Langkah tersebut, lanjut dia, harus didukung penuh oleh kinerja yang didasarkan pada tata kelola perusahaan yang prudent, akuntabel, dan berkelanjutan, manajemen risiko yang akurat, serta kompetensi SDM yang kuat.
“Dengan posisinya saat ini, kami terus mendorong Jasindo untuk menjaga komitmen terhadap klien dan meningkatkan kualitas layanan dengan standar tinggi demi memberikan nilai tambah kepada segenap pemangku kepentingan,” ujar Pantro.
Leave a reply
