Kominfo: Pemerintah Bangun 4 Pusat Data untuk Transformasi Digital Indonesia

0
931
Reporter: Rommy Yudhistira

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menerbitkan berbagai kebijakan dan regulasi untuk mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan konektivitas sebagai tulang punggung transformasi digital di Indonesia. Karena itu, pemerintah menyiapkan pembangunan 4 pusat data nasional sebagai single source of truth (SSOT) data.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Usman Kansong mengatakan, 4 pusat data itu nantinya akan mengkonsolidasikan data yang tersebar di 2.700 data center dan ruang server di seluruh Indonesia ke dalam pusat data nasional. Pembangunan pusat data nasional ini memberi sumbangsih besar dalam rangka tata kelola data nasional.

“Setidaknya untuk mendukung e-goverment sehingga kebijakan negara lebih akurat,” kata Usman dalam acara 3rd Indonesia’s Most Popular Digital Financial Brands Awards 2022 & 2nd Indonesia’s Marketing yang digelar The Iconomics, Kamis (24/2).

Upaya lainnya yang dilakukan pemerintah dalam rangka membangun pusat data itu, kata Usman, menerbitkan berbagai payung hukum dan kewenangan dengan memberikan kesempatan kepada sektor private. Sedangkan salah satu fokus strategis Kominfo hingga 2024 nanti yakni mempercepat penyediaan infrastruktur teknologi informasi, dan komuniasi ke seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga :   Dampak Covid-19, Uber Tutup Kantor Pusat Asia Pasifik di Singapura

Hal tersebut, kata Usman, dengan memulai pembagunan proyek stasiun multifungsi Satelit Republik Indonesia atau Satria pada tahun lalu. Pemerintah juga berencana memiliki 11 stasiun bumi yang akan menghubungkan dengan satelit bertujuan mendukung konektivitas di seluruh penjuru daerah Indonesia.

“Pada November 2021 akumulasi kemajuan konstruksi satelit sudah mencapai 46%. Direncanakan pada 2023 Satelit Satria akan siap diluncurkan oleh launcher milik perusahaan Space X dari Amerika Serikat. Ini menjadi tonggak utama percepatan transformasi digital di Indonesia,” ujar Usman.

Dengan adanya proyek tersebut, kata Usman, pemerintah berharap dapat memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan dan percepatan transformasi digital yang semakin berkembang seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi.

“Efisiensi biaya internet, implemnetasi e-goverment, e-education, dan e-helathcare, semakin terasa dnegan jumlah yang signifikan dan secara tidak langsung akan memberikan manfaat non-ekonomi bagi kesejahteraan, pendidikan, pembagunan ekonomi, dan institusi pelayanan masyarakat yang kuat,” katanya.

 

Leave a reply

Iconomics