
Kisah Ratusan Mahasiswa Korban Investasi Bodong Berujung Terjerat Pinjol

Wakapolresta Bogor Kota Ferdy Irawan/Istimewa
Penipuan dalam bentuk investasi sudah kerap terjadi dan korbannya selalu pula masyarakat. Kejadian yang sama, kini menimpa ratusan mahasiswa IPB. Bahkan penipuan dengan modus investasi itu, menyebabkan ratusan mahasiswa IPB terjerat pinjaman online. Kok bisa?
Wakapolresta Bogor Kota Ferdy Irawan bercerita, kisah yang dialami ratusan mahasiswa IPB itu bermula dari seorang wanita berinisial SAN. Dan, wanita ini bukan pula mahasiswa IPB serta keberadaaannya sedang diselidiki.
“Tapi yang jelas bukan bagian dari mahasiswa IPB. Jumlah terbaru sekitar 331 orang yang menjadi korban,” tutur Ferdy yang mengizinkan semua keterangannya di berbagai media massa daring untuk dikutip saat dihubungi, Rabu (16/11).
Kepada korban, kata Ferdy, SAN menawarkan join investasi dengan iming-iming imbal hasil 10%. Ratusan mahasiswa IPB yang menjadi korban investasi bodong itu merupakan kenalan SAN. Penawaran SAN ini lantas menyebar dari mulut ke mulut di antara mahasiswa hingga ratusan orang bersedia ikut dalam bisnis tersebut.
“Ada yang ketemu langsung (dengan SAN) dan ada pula yang hanya lewat chat Whatsapp,” ungkap Ferdy.
Adapun bisnis yang ditawarkan SAN kepada para mahasiswa itu, kata Ferdy, berupa belanja online. Namun, setelah terbongkar, lapak usaha online yang diklaim SAN rupanya milik orang lain. Fakta ini, menunjukkan bahwa SAN sejak awal memang sudah berniat menipu.
“Awalnya kan terlapor ini bilang ke mahasiswa-mahasiswa ini punya usaha online, punya lapak online, tapi belakangan diketahui lapak usaha online itu bukan dia (SAN). Jadi memang dari awal sudah tidak sesuai, tapi itu kan diketahui kemudian, setelah yang 10% itu tidak cair,” kata Ferdy.
Lantas mengapa para mahasiswa itu bisa terjerap pinjaman online? Menurut Ferdy, setelah para korban tertarik berinvestasi, SAN lantas menganjurkan mereka untuk terlebih dulu meminjam secara online. Dan, sebagai informasi, polisi telah mendata ada 5 aplikasi pinjaman online menjadi tempat mahasiswa meminta dana.
Setelah pinjaman mereka dicairkan, kata Ferdy, para mahasiswa itu pun mengirimkan uangnya kepada SAN dengan iming-iming imbal hasil 10%. Kenyataannya tidak seperti yang ditawarkan: imbal hasil yang diharapkan tak kunjung tiba. Pada akhirnya, para mahasiswa IPB itu justru terjerat pinjaman online.
Kasus penipuan ini terungkap setelah Polresta Bogor awalnya menerima 29 aduan terkait penipuan investasi fiktif. Total kerugian yang dialami para korban diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Menurut Ferdy, pihaknya telah menerima 2 yang sudah berbentuk laporan polisi (LP). Sementara 29 itu masih berbentuk laporan pengaduan.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB Drajat Martianto dalam keterangannya di berbagai media massa mengatakan, pihaknya telah memverifikasi jumlah mahasiswanya yang terjerat pinjaman online buntut dari investasi fiktif itu. Untuk sementara, total mahasiswa IPB yang terjerat pinjaman online sekaligus korban investasi fiktif itu mencapai 116 orang. Sementara jumlah korban lainnya berasal dari kampus yang berbeda.
1 comment
Leave a reply

[…] Waspada Investasi (SWI) mengungkap bahwa kejadian yang menjerat mahasiswa IPB dan masyarakat sekitar kampus merupakan modus penipuan yang dilakukan dengan kedok menawarkan kerja […]