Kinerja Semester I Positif, WIKA Fokus Garap Proyek Pemerintah dan BUMN di Semester II

0
680

Istana kepresidenan Republik Niger/Dok.Wika

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mengantongi laba bersih sebesar Rp324,75 miliar pada semester I tahun 2020 yang berakhir pada 30 Juni 2020. Dalam periode tersebut, WIKA mencatatkan penjualan sebesar Rp7,13 triliun.

WIKA menyebutkan penjualan tersebut bersumber mayoritas dari proyek infrastruktur dan gedung. Adapu kontribusi lainnya bersumber dari sektor industri, energi dan industrial plant, serta realti dan properti.

“Pada kuartal II khususnya, tantangan pada sektor konstruksi memang cukup berat, sejumlah proyek terhenti atau mengalami perlambatan akibat keterbatasan akses material maupun penambahan pekerja yang akan masuk ke area proyek, sehingga hasil positif pada laporan keuangan Semester I ini menjadi catatan yang cukup impresif bagi kami,” kata Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito dalam siaran pers.

Ia mengungkapkan perseroan masih bisa menorehkan kinerja positif di tengah terpaan pandemi Covid-19. Bagaimana dengan semester II? Agung mengatakan pada semester II menjadi momentum bagi WIKA untuk memulihkan ritme pekerjaan. Perseroan juga memetakan lagi proyek-proyek yang memiliki skema pembayaran yang lebih cepat sehingga likuiditas keuangan kita tetap sehat. Untuk itu, WIKA lebih fokus kepada proyek yang berasal dari Pemerintah dan BUMN.

Baca Juga :   Kementerian BUMN dan BEI Kembangkan Kerja Sama, Menteri Erick Dorong BUMN untuk Go Public

WIKA menyebutkan bahwa saat ini Perseroan masih memiliki order book mencapai Rp79,45 triliun yang masih bisa diproduksi hingga beberapa tahun mendatang. Salah satu proyek yang sedang dikerjakan adalah Pembangunan Jalan Tol Kunciran – Batu Ceper – Cengkareng. Pembangunannya hingga Pekan II Agustus 2020 telah mencapai 87% dan kini pembangunannya sedang berfokus pada pekerjaan struktur dan perkerasan. WIKA menargetkan pembangunan tol ini dapat selesai pada akhir 2020.

WIKA juga sedang mengerjakan Terminal Kijing, Mempawah, Kalimantan Barat milik Pelindo II. Terminal ini diproyeksikan untuk menyerupai pelabuhan-pelabuhan internasional besar lainnya di Indonesia dengan fasilitas modern. Dengan kapasitas yang mencapai 2 juta TEUs menjadikannya sebagai terminal terbesar di Kalimantan.Menurut Agung, saat ini pembangunannya mencapai 63% dan WIKA sedang fokus pada pekerjaan pemancangan dermaga dan pekerjaan bangunan fasilitas darat.

Ada pula proyek di luar negeri yang sedang berjalan, Istana Kepresidenan Republik Niger di wilayah Barat Afrika. Progres proyek tersebut mencapai 68% hingga pekan kedua di Agustus 2020 dan bakal kelar Februari 2021.

Leave a reply

Iconomics