Kinerja Membaik Pasca Pandemi, RedDoorz Ancang-ancang untuk IPO

0
152

RedDoorz, platform multi-brand perhotelan dan akomodasi pasang kuda-kuda untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau intial public offering (IPO). Rencana aksi korporasi tersebut tidak terlepas dari kinerjanya yang terus membaik pasca pandemi Covid-19.

Dalam tiga hingga empat tahun ke depan, jumlah properti RedDoorz ditargetkan mencapai 8.000.

“Rencana kami berikutnya adalah bisa go public di 2027 karena kami ingin menjadi perusahaan jaringan perhotelan terbesar di Asia Tenggara,” ujar Adil Mubarak, VP Operations & Multi-Brand RedDoorz Indonesia dalam keterangan pers baru-baru ini.

RedDoorz, yang telah melayani lebih dari 4 juta pelanggan aktif, pada Juli 2023 berhasil menumbuhkan cash flow operasional positif hingga 4 kali lipat dari periode sebelum pandemi Covid.

Cash flow positif ini didorong oleh efektifitas RedDoorz yang secara signifikan berhasil mengurangi tingkat cash burn rate hingga 70% Year on Year (YoY) pada semester I 2023. Hal ini sejalan dengan ambisi RedDoorz untuk mencapai Group Break Even Point (BEP) di akhir 2023.

Selama pandemi Covid-19, perhotelan menjadi salah satu industri  yang  mengalami kerugian terbesar karena bisnisnya mengandalkan pergerakan wisatawan. Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) bahkan menyebutkan sebagian besar okupansi hotel anjlok hingga 90% saat pandemi. Pelaku industri perhotelan pun melakukan berbagai macam strategi untuk bisa memulihkan bisnisnya pasca pandemi.

Baca Juga :   Dipesan Lebih dari 40 Juta kali, Ini Dia Hotel Pilihan Favorit Gen-Z

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat pemulihan hotel berbintang selama periode Agustus 2022 – Agustus 2023 hanya sebesar 3-4 persen saja. Pada periode yang sama, pertumbuhan penjualan kamar RedDoorz meningkat lebih dari 3 kali lipat.

Pertumbuhan pesat pun terjadi pada jumlah properti multi-brand yang dicapai oleh SANS Hotel dan UrbanView. SANS Hotel hadir sejak 2020 dan didesain khusus untuk wisatawan milenial dan Gen-Z kini telah mencapai 50 properti. UrbanView yang memiliki desain modern dan menjadi hotel multi-brand favorit kalangan menengah ke atas bahkan telah mencapai 200 jumlah properti hanya dalam waktu kurang dari 2 tahun.

Berbagai peningkatan tersebut tercapai setelah RedDoorz menjalankan berbagai strategi pemulihan pasca Covid-19. Antara lain, dengan melakukan efisiensi biaya operasional hingga marketing, optimalisasi penggunaan Artificial intelligent (Ai) untuk otomatisasi pelayanan, hingga fokus mengembangkan bisnis pada core market, yaitu Indonesia dan Filipina meningkatkan loyalitas wisatawan domestik di setiap negara.

Amit Saberwal, CEO RedDoorz mengatakan  pasca pandemi perusahaannya lebih fokus menggarap wisatawan domestik untuk menghindari resiko yang sama jika terjadi pandemi lagi.

Baca Juga :   Permudah Pelanggan Memilih Hotel, RedDoorz Hadirkan Kategori Top Property

“Sebelum pademi, banyak hotel-hotel di Asia yang mengandalkan pergerakan turis Tiongkok, namun setelah pandemi kita telah belajar untuk tidak lagi bergantung pada mereka,” ujar Amit.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyebut jumlah pergerakan wisatawan domestik di Indonesia sampai dengan pada pertengahan tahun 2023 sudah mencapai 433 juta orang dari target 1,2 miliar orang.

“Kami yakin pergerakan wisatawan domestik ini masih akan terus meningkat sampai akhir 2023 dan diharapkan berimplikasi pada okupansi hotel RedDoorz dan multi-brand,” jelas Adil Mubarak.

Dengan  segala pencapaian selama semester I 2023, RedDoorz optimis bisa mencapai Group Break Even Point (BEP) pada kuartal empat 2023 dan meraih EBITDA positif pada tahun 2024.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics