
Kepada Presiden Para Bankir Tegaskan Dukungan untuk Program Hilirisasi

Presiden Joko Widodo menerima jajaran OJK dan perwakilan pelaku industri jasa keuangan di Istana Merdeka,Jakarta, Senin (16/1)/Foto: Biro Pers Sekretariat Preside
Para bankir di Indonesia menyatakan inudstri perbankan Tanah Air mendukung penuh kebijakan hilirisasi mineral yang dicanangkan oleh Pemeirntah saat ini.
Penegasan itu disampaikan oleh para bankir dan pelaku industri jasa keuangan lainnya di Indonesia saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka,Jakarta, Senin (16/1).
Direktur Utama BRI, Sunarso, yang juga merupakan Ketua Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) menyampaikan industri perbankan akan mendukung langkah pemerintah dalam hal hilirisasi industri. Dalam pertemuan itu, jelas Sunarso, Presiden menyampaikan hilirisasi industri yang berbasis ekstraksi sumber daya alam tidak bisa berhenti dan harus terus dilanjutkan.
“Hilirisasi itu bagian dari point of no return. Tadi ditegaskan lagi oleh Bapak Presiden bahwa hilirisasi ini tidak bisa berhenti, tidak bisa kembali, maka industri perbankan commited untuk mendukung proses hilirisasi dalam rangka agar seluruh rangkaian nilai tambahnya dari proses itu dinikmati oleh masyarakat Indonesia,” ujar Sunarso dalam konferensi pers usai pertemuan.
Dalam pertemuan ini hadir Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar beserta jajarannya, perwakilan industri perbankan, perwakilan industri pasar modal, dan perwakilan industri keuangan non-bank (IKNB).
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut pihaknya menyampaikan persiapan pertemuan tahunan industri jasa keuangan yang akan dilaksanakan pada awal Februari 2023. Di samping itu, pertemuan juga berisi dialog terkait perkembangan terakhir dari sektor jasa keuangan maupun industri yang berada di dalamnya.
“Pada kesempatan itu pula kami dan para pimpinan asosiasi industri jasa keuangan menyampaikan bagaimana rencana, prospek, dan tantangan ke depan yang perlu diantisipasi, dimitigasi, dan ditangani dengan sebaik-baiknya sehingga sekalipun kondisi perekonomian global penuh tantangan dan tidak mudah, kita harus memitigasi dampak dari kondisi tadi itu,” papar Mahendra.
OJK dan pelaku industri jasa keuangan juga menyampaikan kinerja dan kondisi serta pertumbuhan dari sektor jasa keuangan dalam mendukung dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional tetap terjaga baik, serta kesiapan industri dalam menghadapi pemilihan umum dan pemilihan presiden 2024.
Menurut Mahendra, Presiden Jokowi memberikan arahan yang sangat jelas, utamanya agar seluruh pemangku kepentingan di sektor keuangan terus menjaga momentum penguatan pertumbuhan ekonomi dari tahun 2022 ke depan. Dengan berbagai pengalaman dalam menyelesaikan tantangan-tantangan yang berat selama pandemi, lanjut Presiden, maka tidak ada alasan untuk tidak optimistis menghadapi tahun 2023 ini.
“Tentu sinergi, koordinasi, kerja sama, dan upaya bersama baik pemerintah, kami dalam hal ini regulator di sektor jasa keuangan, maupun bersinergi dengan kementerian/lembaga terkait, termasuk anggota KSSK dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan LPS, serta yang lebih penting lagi, seluruh pemangku kepentingan, pelaku usaha, investor, industri jasa keuangan, yang akan menentukan pada gilirannya nanti bahwa tahun 2023 ini pun akan setidaknya sama baiknya—kalaupun tidak lebih baik lagi—dari tahun 2022,” ungkapnya.
Leave a reply
