Kementan Ungkap Sejumlah Pengusaha Ajukan Izin Ekspor Jagung

Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan adanya sejumlah usulan dari pengusaha untuk membuka keran ekspor jagung, karena produksi sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Untuk jagung, kondisinya menurut saya masih relatif bagus, malah kemarin sudah ada beberapa usulan, pengajuan dari beberapa pengusaha pengumpul jagung untuk mengekspor jagung sekitar 5.000 ton,” ujar Moh. Ismail Wahab, Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian dalam diskusi ‘Menangkis Ancaman Krisis Pangan Global’ yang diselenggarakan oleh PATAKA 74, Selasa (9/8).

Adanya usulan ekspor dari pengusaha jagung ini, menurut Ismail merupakan indikator produksi di dalam negeri sudah berlimpah.

“Kalau orang mau ekspor, namanya seorang pengusaha jagung yang gudangnya [ada] dimana-mana, sudah mau ekspor, itu indikator bahwa jagungnya sudah enggak muat di gudangnya, sehingga minta diekspor,” ujar Ismail.

Selain pengusaha, tambah Ismail, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) juga menyurati Menteri Pertanian untuk memberikan izin ekspor jagung. “Itu salah satu indiaktor bahwa produksi jagung kita cukup,” ujarnya.

Tahun 2020, produksi jagung Indonesia, ungkap Ismail mencapai 15,71 juta ton, sementara konsumsi jagung dalam negeri sebesar 15,07 juta ton. Sementara pada 2021, produksi jagung mencapai 15,8 juta ton, dan konsumsi 14,37 juta ton.

Ismail mengatakan meski ada permintaan ekspor, tetapi pihaknya belum memberikan izin. Kementerian Pertanian masih melihat kondisi jagung pada September dan Oktober nanti.

“Sehingga kami tidak memberikan izin karena khawatir nanti di dalam negeri tidak bisa terpenuhi,” ujarnya.