Kemenko Perekonomian Gelar G20 SVOC di Bali Bulan Depan, Apa Saja yang Dibahas?

0
577
Reporter: Rommy Yudhistira

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, Council of Palm Oil Producing Countries (CPOC), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia menggelar perhelatan G20 Sustainable Vegetable Oils Conference (SVOC) yang akan dilakukan di Nusa Dua, Bali pada 3 November mendatang.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan, dalam tingkat teknis G20 SVOC memiliki tujuan untuk merumuskan rencana aksi dari masing-masing stakeholders, terutama dalam meningkatkan produktivitas, jaminan pemenuhan kebutuhan global, dan penguatan rantai pasok minyak nabati.

“G20 SVOC menjadi momen penting untuk merumuskan acuan bagi komunikasi dan kerja sama dalam skala yang lebih luas dengan melibatkan multi-stakeholder minyak nabati,” kata Musdhalifah dalam acara media briefing G20 SVOC, Jakarta, Jumat (28/10).

Musdhalifah mengatakan, G20 SVOC juga dapat menjadi sarana untuk berkontribusi dalam pengembangan minyak nabati secara berkelanjutan baik di tingkat domestik maupun di kancah internasional. Juga menjadi momen bagi Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20, untuk dapat membantu penyelesaian tantangan minyak nabati secara global.

Baca Juga :   Anggota Komisi III Desak Jaksa Agung Usut Tuntas Dugaan Korupsi Migor

“G20 SVOC juga dapat menjadi batu loncatan bagi Indonesia untuk terus terlibat dan berperan aktif dalam diskusi dan aksi global untuk penyelesaian berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi masyarakat dunia,” kata Musdhalifah.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal CPOPC Rizal Affandi Lukman mengatakan, disrupsi rantai pasokan minyak nabati akibat pandemi Covid-19 dan konflik Rusia-Ukraina, minyak nabati dinilai memiliki nilai-nilai keberlanjutan yang mampu menjawab kebutuhan pangan dan energi global. Buktinya permintaan pasar terhadap minyak nabati konsisten meningkat.

Bahkan, kata Rizal, permintaan akan minyak nabati juga datang dari negara-negara yang sedang berupaya membatasi impor minyak kelapa sawit. Konferensi G20 SVOC karena itu dapat menjadi platform bagi CPOC dalam menjalin kerja sama antara negara-negara produsen dan konsumen minyak nabati di dunia.

Sebagai informasi, sebanyak lebih dari 500 orang dari berbagai negara telah mendaftar dalam G20 SVOC. G20 SVOC nantinya akan diselenggarakan secara hybrid dan fokus membahas 3 topik utama yaitu vegetable oils in the age of uncertainty, navigating vegetable oils dynamics, dan enhancing sustainable supply chain dynamics.

G20 SVOC juga dihadiri Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Vice Minister of Agriculture and Rural Affairs People’s Republic of China Ma Youxiang, Minister of Agriculture of Russia Dmitry Patrushev, EU Ambassador to Indonesia and Brunei Darussalam Vincent Piket.

Baca Juga :   Kasus Covid-19 Turun, Malaysia Akan Izinkan Aktivitas Bisnis Mulai 4 Mei

Kemudian, Union Minister of State for Agriculture and Farmers’ Welfare of India Shobha Karandlaje, dan Minister of Agrarian Policy and Food of Ukraine Mykola Solskyi, serta para pembicara lainnya dari sektor publik dan industri dari berbagai negara.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics