
Kemenkeu Beberkan Peran Penting Sektor Keuangan dalam Perekonomian Nasional

Tangkapan layar, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal Sektoral Kemenkeu Titik Anas/Iconomics
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut sektor keuangan berperan penting dalam menjaga pertumbuhan, stabilitas, dan inflasi yang ada di perekonomian nasional. Peran sektor keuangan itu antara lain menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat serta menyediakan perlindungan bagi aset dan kegiatan ekonomi masyarakat.
“Pasca-pandemi Covid-19 kita lihat sektor keuangan kita sudah mulai kembali menggeliat. Namun, masih banyak tantangan yang kita hadapi untuk mendapatkan sektor keuangan dalam dan kompetitif,” kata Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal Sektoral Kemenkeu Titik Anas dalam seminar The Iconomics, Jumat (9/9).
Titik menuturkan, salah satu yang menjadi mesin pertumbuhan sektor keuangan yakni digitalisasi. Saat ini sektor keuangan di Indonesia dinilai sudah cukup mendukung ke arah digitalisasi perbankan. Dengan sudah tersedianya digitalisasi perbankan, Titik berharap masyarakat Indonesia dan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). mendapatkan kemudahan dalam bertransaksi di sektor keuangan.
“Ini membuka lebar peluang inklusi ekonomi dan keuangan.bagi seluruh masyarakat khususnya yang tidak terlayani. Baik itu masyarakat maupun UMKM,” ujar Titik.
Masalah inflasi yang saat ini menjadi isu, kata Titik, sektor keuangan baik secara global maupun nasional telah mengambil langkah-langkah strategis untuk menghadapi persoalan tersebut. Seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya, kenaikan inflasi yang diperkirakan bersifat sementara, ternyata mulai memperlihatkan dampak yang cukup dalam bagi perekonomian global.
Karena itu, kata Titik, berbagai kebijakan dikeluarkan berbagai bank sentral di dunia untuk meredam inflasi. The Fed, misalnya, sudah mengambil upaya peredaman dengan menaikkan Fed Funds Rate (FFR) sebesar 225 poin dan diperkirakan masih akan terus menaikan basis poin dalam kurun waktu tahun ini.
Menurut Titik, hal yang sama dilakukan Bank of England dan European Central Bank menaikkan rate untuk mengatasi inflasi. Peningkatan inflasi yang secara agresif juga diikuti dengan pengetatan kebijakan moneter yang pada akhirnya dapat menahan pemulihan ekonomi global dan meningkatkan rasio stagflasi yang juga akan berimbas pada perekonomian Indonesia.
Atas dasar tersebut, kata Titik, pemerintah perlu mencermati masalah tersebut melalui berbagai cara, salah satunya yakni melalui transmisi impor yang dinilai dapat menekan angka inflasi dan menjaga kestabilan ekonomi nasional. “Karena kita mengimpor barang-barang melalui dampak terhadap ekspor kita karena kita ingin ekspor tinggi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi maupun melalui jalur pasar keuangan,” kata Titik.
Lebih lanjut, kata Titik, keterlibatan dan sinergi seluruh pihak di dalam sektor keuangan menjadi suatu kekuatan dalam menghadapi setiap tantangan yang ada baik saat ini maupun di kemudian hari. “Oleh sebab itu, sektor keuangan baik perbankan, pasar modal, asuransi, maupun lainnya, harus tumbuh sehat sebagai salah satu persyaratan pertumbuhan ekonomi yang dapat bertahan dan menghadapi seluruh tantangan yang ada,” katanya.
Leave a reply
