
Kebijakan Makroprudensial Semakin Penting di Masa Pandemi Covid-19

Tangkapan layar YouTube, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti/Iconomics
Bank Indonesia (BI) menilai kebijakan makroprudensial menunjukkan peran pentingnya dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong pemulihan ekonomi pada era pandemi Covid-19 ini. Berbeda dengan kebijakan lainnya, kebijakan makroprudensial secara umum yang saat ini sudah banyak diimplementasikan di berbagai negara adalah melalui penggunaan instrument berbasis kredit bank, likuiditas bank serta permodalan bank.
“Gunanya untuk mendorong keseimbangan di sektor keuangan,” kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam sambutannya di sebuah acara yang digelar secara virtual, Jumat (28/5).
Lebih jauh dari itu, kata Destry, kebijakan makroprudensial juga memiliki kelebihan yang dapat digunakan untuk mendorong sektor-sektor tertentu yang menjadi prioritas serta untuk mendorong terjadinya inklusi keuangan khususnya di usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Di Indonesia hal ini menjadi penting sekali mengingat mayoritas unit usaha adalah UMKM.
Di samping itu, kata Destry, mayoritas penduduk juga belum mendapatkan layanan perbankan secara optimal. Dan pada periode Covid-19, kebijakan makroprudensial BI diarahkan pada kebijakan makroprudensial yang akomodatif untuk mendorong kredit yang mengalami kontraksi agar terpacu untuk tumbuh.
“Beberapa kebijakan makroprudensial yang telah diimplementasikan BI selama pandemi Covid-19 antara lain meningkatkan rasio loan to value, menurunkan uang muka untuk perumahan dan otomotif,” kata Destry.
Kebijakan makroprudensial ini, kata Destry, mulai dikembangkan sejak terjadinya krisis keuangan global pada 2008-2009. Dan kebijakan tersebut menjadi salah satu pilar utama bagi bank sentral di seluruh dunia termasuk di Indonesia untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.
“Keberadaan kebijakan makroprudensial ini karena kebijakan moneter konvensional belum cukup optimal dalam memitigasi krisis keuangan dan itu belajar dari yang terjadi pada 2008-2009,” kata Destry.
Leave a reply
