
Kalbe dan Amarox Pangkas Harga Obat Covid-19 COVIFOR dari Rp3 Juta Menjadi Rp1,5 Juta per Vial

Presdir Kalbe Farma Vidjongtius/Antara
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) bersama PT Amarox Global Pharma (Amarox) menurunkan harga obat COVIFOR (Remdesivir) di Indonesia sebesar 50% dari Rp3 juta per vial menjadi Rp1,5 juta per vial.
Kedua perusahaan itu menyatakan penyesuaian harga ini dilakukan setelah mendengarkan masukan dari pemerintah, tenaga kesehatan dan pasien dalam beberapa hari ini.
Penyesuaian harga ini juga sejalan dengan komitmen Kalbe bersama Amarox untuk mendukung pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 dan mempertimbangkan semakin banyak pasien yang mendapat manfaat obat COVIFOR untuk penyembuhan penyakit Covid-19. Obat COVIFOR diproduksi oleh perusahaan farmasi India yaitu Hetero India dan diimpor oleh Amarox. Kemudian, dipasarkan serta didistribusikan oleh Kalbe.
“Hetero menyadari dampak pandemi Covid-19 yang luas, terutama terkait beban biaya bagi pemerintah dan pasien, maka Hetero memberikan lebih banyak dukungan dan memberikan harga khusus COVIFOR untuk Indonesia,” kata Sandeep Sur, Country Manager PT Amarox Global Pharma dalam siaran pers, Sabtu (3/10).
Vidjongtius, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk menambahkan penyesuaian harga COVIFOR mempertimbangkan beberapa kondisi saat ini seperti perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia, kebutuhan terhadap pengobatan Covid-19 menggunakan obat COVIFOR yang besar, masukan dari pemerintah, tenaga kesehatan dan pasien, dan semakin banyak pasien yang mendapatkan manfaat obat COVIFOR untuk penyembuhan Covid-19.
“Setelah diskusi bersama antara Kalbe, Hetero India dan Amarox, kami sepakat untuk memberikan harga jual khusus COVIFOR,“ ujar Vidjongtius.
Seperti diketahui, Emergency Use Authorization (EUA) produk COVIFOR (Remdesivir) adalah untuk pengobatan pasien Covid-19 yang telah terkonfirmasi di laboratorium terutama untuk orang dewasa atau remaja (berusia 12 tahun ke atas dengan berat badan minimal 40 kg) yang dirawat di rumah sakit. Jadi produk COVIFOR tidak dijual bebas, hanya digunakan di rumah sakit dengan rekomendasi dan pengawasan dokter.
1 comment
Leave a reply

[…] Artikel Selengkapnya di theiconomics.com […]