
Jokowi Tekankan Pentingnya Kerja Sama Lintas Negara untuk Atasi Pandemi Covid-19

Presiden Joko Widodo/Iconomics
Presiden Joko Widodo menyatakan pentingnya kerja sama tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga lintas negara untuk mengatasi pandemi Covid-19. Selain itu, juga harus ada kesetaraan akses vaksin untuk semua negara di dunia. Karena, bila satu negara belum bebas dari Covid-19, maka dunia tidak bisa aman dari pandemi.
“Kita semua tahu bahwa virus ini tidak mengenal batas antara negara, dunia tidak bisa sepenuhnya bebas dari virus ini jika masih ada satu negara saja yang belum bebas darinya. Oleh karena itu yang paling penting agar kita dapat menanggulangi pandemi ini adalah kerja sama, kerja sama dan kerja sama. Kita harus memperkokoh kerja sama di internal masing-masing negara dan juga kerja sama kita dengan negara-negara di dunia,”ujar Presiden dalam sambutannya pada acara International Conference on Covid-19 Pandemic, Tackling The Covid-19 Pademic: Health, Economic Diplomacy and Social Perspectives, yang digelar oleh IKA-UNPAD, UNPAD, ICCIA dan Kadin Indonesia, Selasa (23/2).
Jokowi mengatakan masing-masing negara di dunia pasti sudah melakukan segala upaya untuk menanggulangi krisis ini. Namun, tambah Presiden, lebih dari itu perlu dirancang lebih akurat dan detil apa yang harus dilakukan bersama-sama dengan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia.
“Dari hari ke hari kita dan dunia belajar untuk memahami virus ini dan membuat kebijakan-kebijakan terbaik untuk mengatasinya. Pada saat yang sama kita juga harus berusaha untuk mengatasi damapk sosial ekonomi dari pandemi ini. Dampak sosial ekonomi dari pandemi ini sangat dirasakan semua negara di dunia termasuk negara kita Indonesia,”ujar Jokwi.
Jokowi mengatakan berbagai negara di dunia saat ini berpacu untuk mengamankan vaksin untuk kebutuhan rakyatnya. Indonesia sendiri, tambah Jokowi, dari awal pandemi sudah bergerak untuk mengamankan akses dan komitmen pasokan vaksin.
” Diplomasi vaksin kita sudah berjalan dari sejak awal pandemi. Hasilnya, Indonesia adalah termasuk negara pertama di Asia tenggara yang telah memulai vaksinasi sejak Januari 2021,”ujarnya.
Proses vaksinasi nasional pun saat ini terus bergulir dan Presiden berharap proses vaksinasi ini dapat rampung pada akhir tahun ini. “Ini memang tantangan yang berat, namun kita akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai target tersebut,”ujarnya.
Presiden mengatakan selain mengamankan vaksin untuk kebutuhan nasional, Indonesia juga selalu berupaya untuk berkontribusi bagi negara-negara lain di dunia. Oleh karena itu, Jokowi mengatakan sudah menyuarakan di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), akan pentingnya kesetaraan akses vaksin bagi semua negara di dunia.
Namun, Jokowi kembali mengingatkan bahwa ketersediaan vaksin bukan berarti menyelesaikan masalah. Disiplin menjalankan protokol kesehatan dan upaya testing, tracing dan treatment juga harus tetap dilakukan.
“Pemerintah Indonesia saat ini mengedepankan strategi penanganan berskala mikro dengan melibatkan unit sosial komunitas yang paling bawah yaitu RT dan RW. RT dan RW juga dilibatkan dalam penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak. Dengan pola penanangan berskala mikro, saya meyakini kurva laju penambahan kasus baru akan dapat ditekan dan masyarakat juga mendapatkan pelayanan bantuan yang diperlukan,” ujarnya.
Leave a reply
