
Jokowi Resmikan Pelabuhan MNP, Terbesar Kedua Setelah Tanjung Priok

Presiden Joko Widodo saat meresmikan Pelabuhan Makassar New Port/Dok. Kementerian BUMN
Presiden Joko Widodo meresmikan Makassar New Port (MNP) yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN). Dermaga MNP Tahap 1A, 1B, dan 1C yang diresmikan, memiliki panjang keseluruhan 1.280 meter dengan luas 52 hektare, yang PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan MNP bertujuan untuk menopang pertumbuhan ekonomi di wilayah timur Indonesia. Persaingan antar-negara yang ketat, membutuhkan suatu efisiensi untuk memenanginya sehingga pembangunan MNP ini pun terintegrasi antara pelabuhan dengan kawasan industri untuk memangkas biaya logistik.
“Sekarang, biaya logistik kita sudah turun kurang lebih 14%. Sudah turun banyak tetapi tetap masih sedikit lebih tinggi dari negara lain dan ini menjadi pekerjaan rumah (PR) kita bersama,” kata Jokowi dalam sambutannya di MNP, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (22/2).
Selanjutnya, kata Jokowi, MNP merupakan pelabuhan terbesar kedua setelah Pelabuhan Tanjung Priok. Dengan kedalaman 16 meter, MNP memiliki keunggulan yang baik untuk bersandarnya kapal-kapal besar yang mengangkut kontainer.
Dengan kapasitas total 2,5 juta twenty-foot equivalent unit (TEUs), kata Jokowi, kehadiran MNP diharapkan bisa memberikan sesuatu yang baik bagi pertumbuhan ekonomi nasional di masa mendatang.
“Makassar New Port yang lama itu kapasitasnya 750 ribu TEUs per tahun dan sekarang 2.5 juta TEUs per tahun. Kita lihat nanti bagaimana progres perkembangan pelabuhan ini yang akan menjadi pelabuhan besar di Indonesia Bagian Timur yang diharapkan bisa mengefisiensikan biaya-biaya logistik di Tanah Air kita,” kata Jokowi.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menambahkan, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, Kementerian BUMN mengkonsolidasikan Pelindo I, II, III, dan IV menjadi Pelindo. Kebijakan itu ditempuh sebagai cara meningkatkan efisiensi, dan mendorong penurunan biaya logistik nasional.
Kemudian, kata Erick, Kementerian BUMN juga menjalin kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun 3 pelabuhan internasional dengan mengintegrasikan infrastruktur di sekitarnya dan menghubungkan beberapa kawasan industri untuk menjadi bagian dari ekosistem pelabuhan.
“Kita terus konsolidasikan dari segi keuangan Alhamdulillah (Pelindo) saat ini profit Rp 3,9 triliun dan investasi MNP ini mandiri dari Pelindo sendiri senilai Rp 5,4 triliun dan terus bertahap sampai Rp 10 triliun,” tambah Erick.
Leave a reply
