Jelang Nataru, Pemerintah Jaga Stabilitas Harga Beras

0
345

Menjelang natal dan tahun baru (nataru), Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga beras, komoditas pnagan penyumbang inflasi tertinggi. Upaya stabilisasi ini dilakukan melalui operasi pasar dengan mengoptimalkan cadangan beras Bulog.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya pada Selasa (29/11) di Jakarta.

Arief menjelaskan, cadangan beras Bulog per November ini berada di posisi 569 ribu ton, sehingga untuk stabilisasi di bulan November-Desember diperlukan pelepasan stok sekitar 150-200 ribu ton per bulan untuk intervensi pasar guna menjaga agar harga beras tetap terkendali dan tidak membebani inflasi.

“Di semester ke-2 ini khususnya November-Desember menjelang Nataru memang waktunya kita melepas stok untuk pengendalian harga, terlebih pemerintah menargetkan inflasi di November dan Desember ini turun agar tidak melebihi angka pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Melalui aksi operasi pasar tersebut, Arief menargetkan stok beras di tingkat masyarakat tersedia dan stabilitas harganya terjaga. “Kita akan optimalkan stok Bulog yang tersedia sekarang sekitar 569 ribu ton, sambil terus melakukan penyerapan. Memang target kita stok beras Bulog di akhir tahun 1,2 juta ton dengan mengutamakan produksi dalam negeri, tetapi apabila sampai waktunya belum juga bisa terpenuhi, terpaksa last option harus kita cukupi dari luar,” ungkapnya.

Baca Juga :   Badan Pangan Nasional Dukung Kontribusi BUMD dalam Peningkatan Ketersediaan Minyakita

Dari data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) diperkirakan produksi beras di bulan November mencapai 2,2 juta ton dan Desember 1 juta ton sehingga totalnya sekitar 3 juta ton, sementara kebutuhan konsumsi beras di angka 2,5-2,6 juta ton per bulan, sehingga selisihnya berkisar 2 juta ton.

“Dengan stok yang ada dari panen-panen sebelumnya kebutuhan beras Nataru cukup. Kita menjamin stok beras cukup, jadi masyarakat jangan khawatir dan tidak perlu panik dengan berbelanja berlebihan, karena pemerintah akan menjaga agar stok beras ini bisa tersebar merata di masyarakat,” tegasnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Halaman Berikutnya
1 2

Leave a reply

Iconomics