Jelang IPOC 2020, Gapki Nilai Kinerja Sawit Tahun 2020 dan Peluang 2021

0
483

Konferensi pers IPOC 2020 secara virtual/Dok. Gapki

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melihat kemungkinan pasar ekspor maupun dalam negeri belum pulih 100% pada 2021. Namun, ada faktor pengungkit untuk pengendalian permintaan dan penawaran minyak sawit.

“Dugaan saya tahun depan belum 100% pulih karena adanya new normal akan terjadi beberapa perubahan dalam konsumsi. Jadi belum 100% normal ekspornya,” kata Ketua Umum Gapki Joko Supriyono saat konferensi pers virtual Penyelenggaraan IPOC 2020, Jumat (20/11/2020).

Untuk pasar dalam negeri, menurut Joko, pemerintah akan konsisten dengan kebijakan yang selama ini dilakukan, contohnya biodiesel. Itulah yang akan menjadi andalan bagi Indonesia untuk melakukan pengendalian supply dan demand minyak sawit.

Adanya tantangan yang pandemi Covid-19 yang disertai dengan ancaman perlambatan ekonomi maka sektor perkepalasawitan Indonesia juga mempersiapkan strategi untuk tahun depan. Joko menyebut menjaga operasional tetap berjalan baik dan normal menjadi salah satu strateginya. Oleh karena itu, menjaga kesehatan karyawan dan keluarga karyawan menjadi penting agara operasional tidak terganggu.

Pada tahun 2021, sektor perkelapasawitan juga akan memantau implementasi Undang-Undang Cipta Kerja. Oleh karena itu, Gapki akan selalu menjaga komunikasi dan sinergi. Dengan demikian, upaya pemerintah untuk memperbaiki keadaan selaras dengan implementasi di lapangan. Alhasil industri perkelapasawitan bisa mendapat dukungan lebih baik.

Baca Juga :   Menko Airlangga: Roadmap Hilirisasi Produk Kelapa Sawit untuk Menjadikan Indonesia sebagai Price Center CPO Global

Bagaimana dengan tahun ini? Ketua Umum Gapki mengatakan produksi belum positif pertumbuhannya secara year on year sampai akhir tahun.

Namun permintaan secara keseluruhan naik. Terutama dua produk yakni biodiesl dan oleochemical. Kenaikan oleochemical disinyalir karena tingginya permintaan hand sanitizer, disenfektan dan sejenisnya.

“Tahun ini yang harus di-highlight oleochemical akan meningkat untuk domestik dan pasar ekspor,” kata Ketum Gapki.

Selain itu, dari sisi kontribusi kepada devisa juga perkiraannya akan naik tipis pada tahun 2020 ini. Wakil Ketua Umum III Gapki Togar Sitanggang memperkirakan pendapatan devisa melalui sawit mungkin sekitar US$21 miliar. Memang volume ekspor turun tapi harga sudah membaik sehingga kontribusi kepada devisa pun naik.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics