
Jamkrindo Pacu UMKM Naik Kelas

Jamkrindo berkomitmen mendorong UMKM naik kelas sehingga mampu menjadi daya ungkit perekonomian nasional
PT Jaminan Kredit Indonesia atau Jamkrindo terus berkomitmen memacu UMKM naik kelas karena UMKM merupakan fondasi perekonomian nasional dan berkontribusi bagi kebangkitan ekonomi pasca pandemi.
Direktur Utama Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan mengatakan Jamkrindo sebagai perusahaan penjaminan terbesar, terlibat aktif dalam upaya mendorong agar UMKM bisa naik kelas. Ia menilai penguatan UMKM ke depan dapat dilakukan dengan penguatan infrastruktur digital dan akses terhadap permodalan yang mudah dan tepat sasaran.
“Kami menyiapkan berbagai infrastruktur dan akses pendukung demi memberikan kemudahan pengajuan penjaminan. Tak lupa juga untuk mengakomodir kebutuhan UMKM dalam hal pemberdayaan sehingga kedepannya dapat menjadi UMKM naik kelas,” kata Putrama dalam acara Kick Off HUT ke 51 PT Jamkrindo dan talkshow UMKM di Jakarta, Jumat (30/4).
Sebagai salah satu inisiatif mendorong UMKM bisa naik kelas, Jamkrindo juga menggelar Talkshow Interaktif bertemakan ‘UMKM Naik Kelas untuk Tingkatkan Ekonomi Nasional’. Berbagai narasumber hadir antara lain; Direktur Bisnis Penjaminan Jamkrindo Suwarsito, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya, Ketua Fokus UMKM Roy Baskoro dan perwakilan UMKM Mitra Binaan Jamkrindo, Pemilik Zayidan (Muslim Wear), M. Yusuf Heru Purnomo
Beberapa isu strategis diangkat dalam talkshow tersebut antara lain, strategi dan inovasi dalam mendukung pertumbuhan UMKM, potensi bisnis selama pandemi dan pasca pandemi serta langkah UMKM menjadi daya ungkit ekonomi nasional. Hadirnya perwakilan UMKM juga akan memberikan insight mengenai pengalaman pelaku UMKM dalam menghadapi situasi pandemi.
Dari sisi korporasi, Putrama mengungkapkan tema strategis perusahaan tahun ini yaitu Tuning & Consolidating Business to maintain sustainable performance. Dengan tema tersebut berbagai program strategis dilakukan antara lain pengelolaan portofolio yang prudent, penyempurnaan TI dalam proses bisnis dan juga penerapan four eyes principles sebagai bagian dari mitigasi risiko perusahan.
“Semangat kolaboratif dengan tata kelola perusahaan yang baik, kami kedepankan untuk mendukung visi induk holding Indonesia Financial Group yaitu menjadi grup keuangan non perbankan yang sehat, tepecaya dan dikelola dengan tingkat prudensi yang tinggi,” ujarnya.
Halaman BerikutnyaLeave a reply
