INKA: Kerusakan Sarana LRT Jabodebek Akibat Kecelakaan Ditarik ke Pabrik Madiun

PT INKA (Persero) telah melakukan investigasi internal di lokasi kecelakaan Light Rail Transit (LRT) untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan yang terjadi pada Senin (25/10/2021).

Senior Manager PKBL, CSR & Stakeholder Relationship INKA Bambang Ramadhiarto mengatakan bahwa dari hasil investigasi internal, sementara ini ditemukan dugaan adanya human error.

Dalam siaran pers tertulis disebutkan bahwa pada saat pengujian, seluruh fungsi sarana LRT Trainset nomer 29 di lintasan LRT dekat Harjamukti Cibubur dalam kondisi baik. Operator yang melakukan uji gerak (dinamis) LRT diduga tidak segera menjalankan fungsi pengereman ketika menata Trainset nomer 29 menuju posisi stabling/parkir.

“Kejadian ini menurut kami merupakan kecelakaan kerja pada saat proses uji gerak (dinamis) LRT di lintasannya. Uji dinamis sendiri merupakan kelanjutan dari proses produksi LRT yang dilakukan oleh PT INKA sebagai pabrikannya di Madiun,” kata Bambang dalam siaran pers tertulis.

Sebelum LRT dibuka untuk kebutuhan transportasi publik pada tahun 2023 nanti, keseluruhan sistem LRT harus diuji mulai dari fungsi sarana/ keretanya sendiri, lintasannya, persinyalannya maupun fungsi-fungsi prasarana lainnya seperti di stasiun-stasiun pemberhentian dan perangkatnya harus terintegrasi.

Transportasi LRT Jabodebek ini merupakan kesatuan integrasi sistem yang akan berjalan secara otomatis dimana keretanya akan berjalan tanpa masinis (driverless).

“Oleh karena kerusakan sarana LRT Jabodebek akibat kecelakaan kerja tersebut masih merupakan bagian dari proses produksi, PT INKA akan menarik kembali LRT yang rusak untuk diperbaiki di pabriknya di Madiun,” kata Bambang.