
Ini Upaya Mempercepat Transformasi Digital agar Indonesia Bangkit di 2021

Tangkapan layar YouTube, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita/Iconomics
Untuk mendukung program Making Indonesia 4.0, pemerintah telah menetapkan 10 program prioritas yang di antaranya mendesain ulang zona industri, mengakomodasi standar keberlanjutan, pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) membangun infrastruktur digital, menarik investasi asing dan lain sebagainya.
Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, sejak diluncurkan pada 2018, pihaknya telah mengimplementasikan industri 4.0 kepada sektor industri manufaktur melalui berbagai upaya. Pertama, melalui Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0). Hal ini untuk memberikan assessment, kesiapan dan pendampingan kepada perusahaan industri manufaktur dalam mengimplementasikan industri 4.0 di tiap-tiap perusahaan.
“Kedua, adalah INDI 4.0 Award Winners. Ini merupakan pemberian penghargaan kepada industri yang sudah siap untuk bertransformasi ke era industri 4.0,” kata Agus dalam sambutannya di sebuah diskusi virtual, Selasa (9/3).
Selanjutnya, kata Agus, ekosistem industri 4.0 atau disingkat dengan SINDI 4.0 yang bertujuan untuk membangun sinergi, koordinasi, dan kolaborasi antar-pihak untuk mempercepat transformasi industri 4.0 dalam satu ekosistem antara pemerintah, konsultan, akademisi, industri, sektor keuangan dan provider teknis.
Keempat, kata Agus, program pelatihan manajer transformasi industri 4.0 yang berisi pengetahuan utama aspek teknologi, aspek hukum, kontrol kinerja untuk menyiapkan menjadi pemimpin dalam penerapan industri 4.0 di tiap-tiap perusahaan. Pelatihan ini diakui oleh lembaga sertifikasi dengan kualifikasi yang telah disusun dan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan perkembangan industri.
“Kelima, adalah pembangunan pusat inovasi dan pengembangan sumber daya manusia industri 4.0. Ini akan memberikan 5 pilar layanan yaitu showcase centre, capability centre, ekosistem industri 4.0, delivery centre dan innovation centre,” kata Agus.
Yang keenam, kata Agus, menyiapkan industri kecil dan menengah (IKM) dalam mengadopsi teknologi digital. Kementerian Perindustrian mengadakan pelatihan lewat program e-Smart IKM yang merupakan sistem basis data IKM nasional yang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra, dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang telah ada dengan tujuan untuk semakin meningkatkan akses pasar IKM melalui internet marketing.
“Kami sudah melatih hampir 11 ribu IKM selama 2 tahun. Program-program tersebut bertujuan agar Indonesia bisa mempercepat pembangunan infrastruktur digital. Dengan penguatan transformasi digital tersebut, kita optimistis Indonesia akan bangkit pada 2021 ini,” kata Agus.
Leave a reply
