Ingin Berinvestasi di Aset Kripto, Kemendag Minta Masyarakat Perhatikan 7P, Apa Itu?

0
361
Reporter: Rommy Yudhistira

Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta masyarakat memahami konsep 7P sebelum berinvestasi di bidang perdagangan berjangka komoditi (PBK) khususnya aset kripto. Adapun 7P yang dimaksud meliputi pelajari latar belakang perusahaan, pelajari tata cara transaksi dan penyelesaian perselisihan, dan pelajari kontrak berjangka yang diperdagangkan.

“Selanjutnya pelajari wakil pialang PBK yang berizin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti Kemendag), pelajari dokumen perjanjian, pelajari risiko, dan pantang percaya pada janji-janji keuntungan yang tinggi,” kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam keterangan resminya, Jumat (27/5).

Jerry menuturkan, pihaknya juga mendorong Bappebti untuk terus mengedukasi dan meningkatkan literasi masyarakat soal tata cara investasi yang benar dan aman. Juga mengenai mekanisme transaksi, peraturan-peraturan, hingga risiko investasi dan tata cara penyelesaian masalah.

“Terlebih saat ini banyak beredar situs dan aplikasi yang menawarkan investasi kepada masyarakat namun tidak dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Jerry.

Berdasarkan data Bappebti, kata Jerry, perdagangan fisik aset kripto menjadi salah satu komoditi yang diminati masyarakat akhir-akhir ini. Data transaksi PBK pada Triwulan I/2022 mencatat sebanyak 4.747.922 lot. Jumlah tersebut naik sebesar 46,47% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya atau sebesar 3.241.650 lot.

Baca Juga :   BKPM: Realisasi Investasi Triwulan I/2020 Rp 210,7 Triliun

Selanjutnya, kata Jerry, nilai transaksi aset kripto pada 2022 mencapai Rp 859,4 triliun atau naik 1.224% jika dibandingkan dengan 2021 yang hanya mencapai Rp 64,9 triliun. Sedangkan pada Januari hingga Maret 2022, transaksi aset kripto mencapai Rp 130,2 triliun.

Jerry mengatakan, rata-rata kenaikan pelanggan aset kripto mengalami penambahan sebanyak 740.523 pelanggan setiap bulannya. Hingga Maret 2022, aset kripto di Indonesia memiliki 12,8 juta pelanggan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics