
Industri Semen Nasional Bersaing Ketat, Kinerja Semen Baturaja Tbk (SMBR) Tetap Kokoh

Direksi PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) memaparkan kinerja perusahaan sepanjang Januari-September 2023/Foto: Theiconomics.com
PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) mampu tumbuh positif di tengah persaingan industri semen nasional yang ketat karena kelebihan pasokan. Perseroan memperkirakan kinerja yang kokoh sampai dengan September 2023 ini akan berlanjut hingga tutup tahun nanti.
Daconi Khotob, Direktur Utama PT Semen Baturaja Tbk mengatakan kinerja perusahaan pada tahun 2023 ini tumbuh pada semua aspek, mulai dari volume penjulan, pendapatan hingga laba bersih.
Menurut Daconi kinerja positif perseroan ini terjadi saat kinerja sektoral mengalami kelesuhan. Permintaan semen secara nasional hingga September 2023 mengalami penurunan sebesar 0,6%. Di Sumatera sendiri, memang ada kenaikan permintaan semen sebesar 1,9%, tetapi di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbangsel) sebagai basis SMBR, permintaan semen mengalami penurunan 2,6% hingga September 2023.
“Namun yang menjadi catatan kita semua, alhamdulillah penjualan semen Baturaja justru terjadi sebaliknya, tumbuh 9% sampai dengan September. Ini tentu atas kerja sama seluruh stakeholder termasuk para investor,” ujar Daconi dalam paparan publik kinerja kuartal ketiga di Jakarta, Selasa (24/10).
Seiring dengan kenaikan volume penjualan semen, market sahre perseroan menurut Daconi juga tumbuh 1%.
“Bagi industri semen pertumbuhan market share 1% itu sangat signifikan,” ujarnya.
Pertumbuhan penjualan dan market share ini tidak terlepas dari kemampuan perusahaan untuk menjaga harga jual semen tetap stabil. Daconi mengatakan harga jual produk peseroan hanya naik Rp4000 per ton.
“Ini menunjukkan bahwa kita tetap menjaga harga ke konsumen yang kompetitif. Efisiensi, penghematan karena ketepatan pola distribusi, kita berbagai dengan masyarakat. Kami mendapatkan margin tambahan, tetapi masyarakat juga tidak dibebani dengan kenaikan harga. Meski inflasi, harga semen kita cenderung sama dengan tahun lalu,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Rahmat Hidayat selaku Direktur Keuangan Semen Baturaja menyampaikan seiring dengan kenaikan volume penjualan, pendapatan perseroan juga naik sekitar 10% dari Rp1,31 triliun menjadi Rp1,44 triliun.
Kenaikan volume penjualan dan kenaikan pendapatan juga mengerek laba bersih hingga 25%, dari Rp43,16 miliar menjadi Rp53,95 miliar. Kenaikan laba bersih ini, salah satunya terjadi karena perseroan berhasil mengurangi beban keuangan terutama pokok utang.
“Mudah-mudahan sampai akhir tahun ini kita bertumbuh dengan peningkatan volume dan kita harapkan nanti di ending tahun 2023 ini kita bisa tumbuh sama dengan apa yang kita capai sampai dengan kuatal ketiga 2023 ini,” ujar Rahmat.
Sementara Daconi mengatakan hingga akhir tahun 2023 ini, perseroan memperkirakan laba bersih tumbuh sekitar 30% dibandingkan tahun lalu dan volume penjualan diperkirakan naik sebesar 10%.
Leave a reply
