
Indonesia Bisa Berkiprah di Dunia dengan Memperhatikan 3 Hal Utama Ini, Apa Saja?

Tangkapan layar, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi/Iconomics
Keterplihan Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20 2022 disebut bisa membuka peluang untuk dapat memberikan usulan yang membantu menyelesaikan masalah yang ada di dunia. Untuk membuka peluang tersebut setidaknya harus memperhatikan 3 hal utama sebagaimana yang pernah disampaikan Presiden Joko Widodo.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, dari ketiga hal utama itu, pertama terkait arsitektur global tentang kesehatan yang menjadi poin untuk dipahami setiap orang. Bahwa pandemi Covid-19 telah mengajarkan setiap orang tidak bisa aman sampai semua orang aman.
“Jadi ini seperti tidak ada yang tertinggal no one left behind,” kata Lutfi dalam acara “Mandiri Investment Forum 2022”, Rabu (9/2).
Lalu, yang kedua, kata Lutfi, perubahan iklim yang terjadi saat ini harus dipahami sebagai dorongan untuk melakukan transisi energi yang lebih ramah terhadap lingkungan dan berkelanjutan. Dan ketiga, melalui ekonomi digital dan banyaknya wilayah yang dijangkau. Sektor ini disebut bisa berkontribusi bagi perekonomian nasional.
“Saya rasa melalui ekonomi digital akan dapat meningkatkan kemampuan dan menurunkan biaya logistik kita. Ketika Pak Jokowi diangkat sebagai presiden biaya logistiknya adalah 26%, setelah satu periode biaya logistiknya telah turun menjadi 23%, dan setelah infrastruktur selesai yaitu tahun 2024, biaya logistik akan turun hingga 17%,” kata Lutfi.
Soal ekonomi digital, menurut Lutfi, menjadi faktor yang dapat meningkatkan peringkat Indonesia di antara deretan negara-negara Asia. “Ketika kita bicara Asia, maka angkanya harus turun ke-13, dan ini akan menjadikan kita setara dengan Asia. Yang bisa membantu kita lebih baik adalah ekonomi digital dan juga hilirisasi khususnya untuk transportasi yang sangat penting,” kata Lutfi.
Berdasarkan ketiga hal itu, kata Lutfi, Indonesia kelak diharapkan menjadi negara berkembang yang berkontribusi dan menjadi pusat ekonomi skala internasional. Itu sebabnya, Indonesia tidak hanya akan menjadi pusat produksi tapi juga pusat perdagangan.
“Menurut saya dengan kepulauan yang kita miliki dan geografis kita, secara alami akan dianggap sebagai nomor satu di Asean sebagai pusat ekonomi digital,” katanya.
Leave a reply
