Harga Tiket Pesawat Domestik yang Masih Tinggi Memberatkan Sektor Parekraf

0
57

Pejabat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyampaikan harga tiket pesawat domestik yang masih tinggi memberatkan sektor parwisata dan eknomi kreatif (parekraf) Tanah Air.

Menteri Parekraf, Sandiaga S.Uno mengatakan selama sembilan bulan terakhir, masyarakat mengeluhkan masih tingginya harga tiket pesawat domestik.

Aspirasi masyarakat ini, demikian Sandiaga, perlu didengarkan. Kementerian yang dipimpinnya pun terus berkoordinasi secara intensif dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN serta pihak maskapai untuk mencari solusi agar harga tiket bisa terjangkau oleh masyarakat.

“Karena ini ini tentunya sangat memberatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dan kami akan berupaya secara maksimal untuk menekan biaya teket pesawat domestik agar lebih terjangkau bagi wisatawan Nusantara,” ujarnya dalam acara “The Weekly Brief with Sandiaga Uno” di Jakarta, Senin, 22 Januari.

Sandiaga mengatakan tahun ini, target pergerakan wisatawan Nusantara sebesar 1,2 miliar hingga 1,5 miliar tidak bisa tercapai, apabila harga tiket pesawat masih mahal.

“Jadi, mohon teman-teman sabar semua, kita akan terus berkoordinasi, kita pastikan bahwa pemerintah tidak tinggal diam, terus memberikan upaya yang terbaik agar harga tiket ini lebih terjangkau,” ujarnya.

Baca Juga :   Sandiaga: Dokumen Amdal Pembangunan Fasilitas di TN Komodo akan Segera Dikirim ke UNESCO

Ditanya penyebab harga tiket pesawat masih mahal, Sandiaga mengatakan terjadi karena kurangnya jumlah pesawat, minimnya jumlah penerbangan dan sedikitnya ketersediaan kursi. Tingginya biaya bahan bakar dan biaya penunjang lainnya juga mendorong harga tiket mahal.

“Kalau kita bandingkan kenaikannya, sangat tinggi dibandingkan sebelum pandemi,” ujarnya.

Rute yang paling mahal, tambahnya adalah rute-rute ke Indonesia bagian timur, diantaranya ke destinasi wisata seperti Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics