
Harga BBM Sudah Naik, Anggaran Subsidi Energi Tetap Jebol Hingga Rp650 Triliun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara
Anggaran subsidi energi terutama Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap membengkak melampaui Rp502,4 triliun pada tahun ini, meski pemerintah sudah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai Sabtu (3/9) lalu.
Waki Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan tanpa menaikkan harga BBM, anggaran subsidi dalam APBN 2022 akan mencapai Rp698 triliun.
“Kalau dengan kenaikkan harga kemarin dan berlaku selama September sampai dengan Desember, estimasi kita subsidi menjadi Rp650 triliun,” ujar Suahasil dalam acara Live interview CNBC TV terkait Antisipasi Dampak Kenaikan Harga BBM, Senin pagi, (5/9).
Artinya, anggaran subsidi yang sebesar Rp502,4 triliun tetap jebol hingga sebesar Rp147,6 triliun yang akan menjadi utang pemerintah dan akan dibayarkan dalam APBN tahun 2023.
Sebelumnya pada Sabtu pekan lalu, pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM. “Hari ini, tanggal 3 September 2022, pukul 13.30, Pemerintah memutuskan untuk menyesuiakan harga BBM subsidi, antara lain Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Kemudian, solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Pertamax non subsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif di Istana Negara, Sabtu (3/9).
Masyarakat kurang mampu yang terdampak akibat kenaikan harga ini diberikan kompensasi dalam bentuk bantuan langsug tunai yaitu sebesar Rp12,4 triliun yang diberikan kepada 20,65 juta keluarga kurang mampu. Masing-masing penerima manfaat akan mendapatkan BLT sebesar Rp150 ribu selama empat bulan mulai September ini.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar Rp9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan. Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk bantuan subsidi upah yang diberikan sebesar Rp600 ribu.
“Saya juga telah memerintahkan kepada pemerintah daerah untuk menggunakan 2% dana transfer umum sebesar Rp2,17 triliun untuk bantuan angkutan umum, bantuan ojek online dan untuk nelayan,” ujar Presiden Joko Widodo, Sabtu lalu.
Leave a reply
