Hadapi Tantangan Daya Beli Melemah Tahun Depan, Ini Strategi Bank Jateng

0
618

Supriyatno, Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (BPD Jateng) mengatakan selama masa pandemi, kredit yang disalurkan Bank Jateng mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri. Pencapaian tersebut, menurutnya, tidak terlepas dari dukungan pemerintah, baik pusat maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Tetapi, diakui Supriyatno tantangan tahun depan tidak semakin mudah. Dua diantaranya adalah menurunnya daya beli masyarakat serta penurunan investasi. “Kami optimis untuk terus melakukan upaya dengan penuh harapan,” ujarnya dalam video yang ditayangkan di hadapan Presiden Joko Widodo pada acara Kompas100 CEO Forum di Istana Negara, Jumat (2/12).

Adapun strategi yang dilakukan oleh Bank Jateng tahun depan, menurut Supriyatno adalah, pertama, mengutamakan ekspansi kredit yang memberikan efek yang multiplier langsung. “Juga perlunya membangun aktivitas berbasis ekonomi kreatif seperti yang kami lakukan bersama Kompas melalui event Borobudur Marathon terbukti mampu mendorong sektor pariwisata, UMKM dan penguatan ekonomi wilayah,” ujarnya.

Kedua, mendorong terciptanya suku bunga rendah sehingga dapat menurunkan net interest margin dan meningkatnya efisiensi bank. “Sejak 2016, atas inisiatif Bapak Ganjar Pranowo, program suku bunga rendah kami lakukan untuk beberapa skema kredit mikro,” ujarnya.

Baca Juga :   4 Prasyarat Penting agar BPD Menjadi Regional Champion

Ketiga, terciptanya harmonisasi dan sinergi antara bank BUMN, BPD, BPR untuk membawa sektor perbankan yang lebih sehat dan dinamis.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics