Hadapi Inflasi dan Ekonomi, Mengapa BI Belum Putuskan soal Suku Bunga? Cek Alasannya

0
550
Reporter: Rommy Yudhistira

Bank Indonesia (BI) mempertimbangkan beberapa hal sebelum memutuskan kebijakan suku bunga acuan untuk merespons kondisi perekonomian dan pergerakan laju inflasi serta harapan masyarakat. Dalam merespons inflasi, misalnya, kebijakan BI forward guidance future, melihatnya di masa mendatang bukan yang sudah terjadi sebelumnya.

“Jadi yang dilihat inflasi sekarang itu adalah respons terhadap inflasi yang ada di masa depan. Ini gambaran pengetahuan,” kata Direktur Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan dalam seminar The Iconomics, Jumat (9/9).

Junanto mengatakan, di Indonesia terdapat 3 elemen yang mempengaruhi inflasi. Pertama, inflasi makanan. Kemudian, kedua inflasi yang ditentukan pemerintah, seperti yang terjadi pada kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang dapat menyebabkan kenaikan di sektor-sektor lainnya. Ketiga, inflasi inti yang timbul dari adanya ekspektasi masyarakat, sehingga menyebabkan permintaan besar terhadap barang dan kebutuhan pokok lainnya.

“ketiga hal ini tidak semuanya direspons dengan suku bunga, itu kenapa ketika Januari-Maret (2022) harga-harga sudah naik, kok BI tidak menaikan suku bunga? Karena BI melihat intinya belum naik. Jadi kebijakan moneter itu merespons inflasi yang ketiga tadi, yang satu dan dua ini direspons dengan kebijakan pemerintah,” ujar Junanto.

Baca Juga :   Easypay Ikut Berpartispasi Dalam Gerakan Anak Sehat Indonesia yang Diinisiasi BenihBenih.com dan Kemenkes

Keputusan BI untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,75%, kata Junanto, merupakan respons adanya indikasi ekspektasi kenaikan. Dengan kata lain, BI melihat adanya tekanan yang akan terjadi walau juga mempertimbangkan pertumbuhan yang ada, salah satu melalui digitalisasi yang mulai memperlihatkan kinerja positif setiap tahunnya.

“Bagaimana ke depan? Kita kan harus melihat nanti akan dilihat per bulan itu bagaimana perkembangannya, kemudian direspons arah ke depannya. Itu perlu melihat kepada laporan-laporan BI, dan nanti diputuskannya rapat dewan gubernur (BI),” kata Junanto.

Soal para ekonom yang menyebutkan BI akan menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin per bulannya, kata Junanto, akan diputuskan dalam rapat dewan gubernur bulan depan. Karena itu, sebaiknya menunggu keputusan tersebut walau ekonom membuat prediksi selalu berdasarkan data.

“Jadi bisa dilihat di situs resmi BI perkembangannya seperti apa. Tentunya kita lihat sekarang memang tekanan sedang meningkat,” katanya.

Leave a reply

Iconomics