
Gapki Kembali Gelar IPOC, Prospek dan Tantangan Industri Sawit akan Dibahas

Ketua Umum Gapki, Eddy Martoni (kiri); Ketua Panitia IPOC 2023, Mona Surya (tengah) dan Sekjen Gapki, M. Hadi Sugeng (kanan) memberikan keterang pers terkait Indonesian Palm Oil Conference (IPOC). IPOC ke-19 ini digelar secara tatap muka pada 1-3 November di The Westin Resort Nusa Dua Bali.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) kembali menggelar Indonesian Palm Oil Conference (IPOC). IPOC ke-19 ini kembali digelar secara tatap muka pada 1-3 November di The Westin Resort Nusa Dua Bali.
Mona Surya, Ketua Panitia IPOC 2023 mengatakan acara dengan tema ‘Enhancing Resiliency Amid Market Uncertainty’ ini diperkirakan akan dihadiri oleh 1.500 peserta dari dalam dan luar negeri.
“IPOC merupakan wadah pemangku kepentingan baik tingkat nasional maupun internasional untuk bersama-sama membahas isu-isu strategis seputar industri kelapa sawit. Selain konferensi, juga akan diselenggarakan pameran untuk memberikan informasi mengenai perkembangan terkini teknologi, produk dan layanan industri kelapa sawit,” ujar Mona dalam konferensi pers, Selasa (3/10).
Beberapa isu penting yang akan dibahas dalam konferensi ini diantaranya adalah terkait pasokan dan permintaan (suply and demand) minyak sawit. Dari sisi suplai, Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia yang berperan penting dalam pasar minyak nabati global. Bersama dengan Malaysia, kedua negara mendominasi 85% pangsa pasar minyak sawit dunia.
Situasi permintaan minyak sawit dunia serta prospek harga untuk tahun mendatang juga akan dibahas dalam IPOC 2023 ini.
Selain terkait supply and demand, IPOC ini juga akan membahas berbagai kebijakan global yang menghambat industri sawit. Seperti diketahui, industri kelapa sawit masih terus berkutat dengan kampanye negatif yang kemudian dituangkan dalam kebijakan yang menjadi hambatan dagang di pasar global. Diantaranya adalah kebijakan EUDR (Peraturan Deforestasi Uni Eropa). Implikasi EUDR dikhawatirkan akan berdampak besar bagi industri kelapa sawit.
Gelaran IPOC 2023 ini direncanakan dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto serta dihadiri oleh beberapa menteri lainnya seperti Menteri BUMn Erick Thohir dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang akan menyampaikan arah kebijakan dan strategi pemerintah dalam meningkatkan daya saing industri kelapa sawit berkelanjutan.
Konferensi ini juga menawarkan analisis pasar minyak nabati dunia sehubugan dengan peraturan global terkini dan dampaknya terhadap industri minyak sawit.
Leave a reply
