Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun Signifikan di April, CPO Paling Besar Turunnya

0
210

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) menyampaikan total ekspor produk minyak sawit bulan April dibandingkan dengan bulan Maret. Ekspor turun lebih dari 500 ribu ton atau turun 19,2%.

Adapun penyokong penurunan ekspor meliputi CPO yang turun 36,3%, produk olahan CPO yang turun 15,6%, olahan PKO turun 36,2%, oleokimia turun 12,0% dan biodiesel turun 73,9%.

Berdasarkan tujuan ekspornya, ekspor ke China turun sebesar 315,3 ribu ton dari 647,7 ribu ton menjadi 332,4 ribu ton atau turun 48,7%, ekspor ke negara-negara Afrika (tidak termasuk Mesir) turun sebesar 143 ribu ton dari 302,8 menjadi 197,3 ribu ton atau turun 47,3%, ke India juga turun sebesar 99 ribu ton dari 252,1 menjadi 160,1 ribu ton atau turun 36,5% dan ke USA turun dengan 59 ribu ton dari 198,4 menjadi 139,5 ribu ton atau turun 29,7%.

Dalam keterangan resmi Gapki, volume ekspor bulan April ini merupakan terendah sejak Februari 2022 kecuali untuk Mei 2022 ketika terjadi larangan ekspor. Walaupun demikian, secara tahunan total ekspor sampai dengan April tahun 2023 lebih tinggi 19,9% dibandingkan di tahun 2022.

Baca Juga :   Jokowi: Industri Kelapa Sawit Harus Utamakan Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri

Turunnya volume ekspor juga disertai dengan turunnya harga CPO dari US$1.031/ton CIF Rotterdam pada bulan Maret menjadi US$1.025/ton pada bulan April, sehingga menjadikan nilai ekspor produk minyak sawit turun dari  US$2.420 juta pada bulan Maret menjadi US$1.961 juta pada bulan April yang merupakan nilai terendah selama 11 bulan terakhir. Dibandingkan dengan tahun 2022 sampai dengan April 2022, nilai ekspor sampai dengan April 2023 adalah  23,0% lebih rendah.

Gapki juga menyampaikan konsumsi dalam negeri masih terus naik pada bulan April dibandingkan Maret sebesar 4,7%. Kenaikan konsumsi dalam negeri terbesar terjadi untuk industri biodiesel yang naik 8,7% dan oleokimia naik 7,5% diikuti oleh industri pangan naik 0,9%.  Dibandingkan dengan total konsumsi sampai dengan April 2022, konsumsi sampai dengan April 2023 lebih tinggi sebesar 19,0%.

Selain itu, produksi CPO+PKO bulan April turun sebesar 5,1% dibandingkan bulan Maret karena faktor musiman juga karena libur hari raya Idul Fitri. Namun, produksi CPO+PKO sampai dengan April 2023 adalah 8,1% lebih tinggi dari produksi CPO+PKO sampai dengan April 2022. Dengan komposisi produksi, ekspor dan konsumsi dalam negeri, terjadi kenaikan stok akhir bulan April sebesar 15,8% dibandingkan dengan stok akhir bulan Maret.

Baca Juga :   Gapki: Konsumsi CPO untuk Pangan dan Oleokimia Turun, Tapi untuk Biodiesel Naik

Industri kelapa sawit Indonesia kini tengah menghadapi musim kemarau yang bahkan sudah dialami di beberapa daerah sentra perkebunan kelapa sawit. Menghadapi fenomena alam tersebut, seluruh anggota GAPKI telah menyiapkan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di sekitar perkebunan kelapa sawit.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics