Fokus ke Ritel, Sunarso Haramkan Kantor Cabang BRI Mencari Dana Korporasi

0
256

Sunarso, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI melarang kantor-kantor cabang BRI untuk mengelolah dana maupun kredit yang sifatnya wholesale atau korporasi. Ini merupakan bagian dari implementasi strategi ‘go smaller’ BRI.

Sunarso mengatakan strategi ‘go smaller’ BRI diwujudkan dengan menjangkau masyarakat sebanyak mungkin dengan biaya yang efisien melalui digitalisasi proses. Selain itu, juga harus ada perubahan mindset dari seluruh insan BRI untuk semakin mengarah kepada segmen ritel.

“Oleh karena itu sistem infrastruktur semua kita arahkan ke ritel, termasuk juga pentargetan-pentargetan itu di dalam Key Perfomance Indicator (KPI) itu lebih ke arah ritel. [Hal] yang paling menyolok dan drastis di BRI ini adalah saya sekarang tidak membolehkan cabang-cabang itu mengelolah dana maupun kredit yang sifatnya wholesale ataupun korporasi. Kenapa demikian? Karena dana wholesale, dana kelembagaan itu sebenarnya dana mahal. Maka hanya boleh diproses oleh segelintir orang saja. Siapa itu? Ya segelintir orang yang jago di situ. Itu adanya di kantor pusat,” ujar Sunarso pada acara halalbihalal BRI, Selasa (10/5).

Baca Juga :   UMKM Dinilai Berperan Penting bagi Ekonomi Nasional dan Pertamina

Sunarso mengatakan dana-dana ritel adalah dana murah, tetapi secara operasional mahal karena diurus melibatkan banyak orang. Karena itu, ia mengatakan, kantor-kantor cabang BRI sekarang harus fokus mencari dana ritel saja yang merupakan sumber dana murah.

“Sekarang barangsiapa yang melanggar itu pasti kena sanksi. Artinya apa? Jangan cabang untuk mencapai target dana ritelnya dia mencari dana-dana korporasi yang dia dengan mudah mencarinya. Itu bagian dari transformasi kita yang harus kita eksekusi dengan ketat. Sehingga, sekarang seluruh cabang saya haramkan untuk mencari dana korporasi. Saya haramkan. Di cabang-cabang semua harus fokus ke dana ritel. Dana korporasi cuma diurus beberapa orang di kantor pusat. Apalagi dana-dana kelembagaan,” ujarnya.

Tetapi, Sunarso juga menegaskan untuk karyawan di kantor pusat yang mengurus dana kelembagaan, harus fokus mencaru dana, bukan kepentingan lain seperti akses kepada kekuasaan. “Memang ngurus kelembagaan itu ada dua keuntungannya. Satu, dengan cepat bisa dapat dana yang besar. Kedua, yang punya kelembagaan kan pejabat. Maka selain ngurus dana bisa ngurus pejabatnya. Kan bisa dapat support dari sisi power dan lain-lain. Dan itu yang saya cut di BRI. Saya cut di BRI. Karena apa? Mengurus itu semua itu kan biaya perusahaan. Jangan sampai benefitnya dinikmati oleh orang per orang dan itu mengacaukan sistem. Maka itu kita sistemkan saja. Tetap kita ada dana kelembagaan, tetap ada yang ngrus, tetapi semua rely on system, semua harus patuh kepada sistem. Ini tegas saya sampaikan,” ujarnya.

Leave a reply

Iconomics