Erick Thohir Sebut Transformasi BUMN Sudah Mencapai 80%, Pendapatan Tembus Rp2.295 Triliun

0
407

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meyebut Kementerian BUMN terus melakukan transformasi BUMN yang telah dimulai sejak 2019. Erick menyebut transformasi BUMN saat ini baru mencapai 80 persen dan ditargetkan rampung pada satu setengah tahun ke depan.

“Saya sangat bersyukur, kerja keras kami selama 3 tahun ini berbuah manis, yang mana kinerja BUMN 2021 menunjukkan peningkatan yang signifikan,” ujarnya dalam pembukaan State Owned Enterprises (SOE) International Conference di Nusa Dua, Bali, Senin (17/10).

Erick memaparkan peningkatan revenue BUMN tumbuh 18,8 persen pada 2020-2021, menjadi Rp2.295 triliun. Laba konsolidasi BUMN yang meningkat 838,2 persen dari Rp13 triliun pada 2020 menjadi Rp124,7 triliun pada 2021.

Total aset BUMN secara konsolidasi pada akhir 2021 tercatat sebesar US$630 miliar atau sekitar Rp8.978 triliun. Angka ini setara dengan 53 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Tak hanya itu, lanjutnya, kepemimpinan muda dan perempuan juga sudah menunjukkan progres yang positif.

Pada tahun lalu, kepemimpinan perempuan di jajaran direksi telah mencapai 15 persen dari target 25 persen serta kepemimpinan muda juga telah mencapai 5 dari target 10 persen pada 2023.

Baca Juga :   Waskita Beton Precast Bayar Utang Tahap Pertama Rp75,4 Miliar

“Tentu transformasi ini akan kami terus lakukan agar BUMN dapat semakin memberikan kontribusi yang maksimal untuk Indonesia dan menjadi pemain global,” ungkap Erick.

Menurut Erick, hasil transformasi ini menunjukkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan selama ini sudah berada di jalur yang benar, dan perlu dilanjutkan agar BUMN dapat menjalankan perannya sebagai value creator dan agent of development secara lebih optimal, serta memberikan manfaat nyata bagi negara dan masyarakat.

“Untuk pertama kalinya juga, pada periode kepemimpinan saat ini, Kementerian BUMN menerbitkan Laporan Keuangan Konsolidasian yang menjadi langkah awal menuju penerapan good corporate governance yang lebih baik,” sambung Erick.

Sebagai agent of development, Erick sampaikan, BUMN telah mendorong program-program yang langsung menyentuh masyarakat, seperti penyaluran pembiayaan ultra mikro dan penyelesaian Proyek Strategis Nasional yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.

Selanjutnya, Erick juga menginisiasi program Indonesia Water Fund (IWF) dalam rangka percepatan pemerataan akses layanan air bersih bagi masyarakat. Program IWF merupakan platform untuk mendukung percepatan investasi penyediaan sambungan air bersih ke rumah-rumah, yang mana air bersih masih menjadi tantangan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Baca Juga :   Nasabah Bank Raya Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Jaringan ATM BRI

“Hanya 23 persen masyarakat Indonesia yang mendapatkan akses ke perpipaan air bersih. Sebagian masyarakat Indonesia lainnya masih menghadapi tantangan ketimpangan harga air bersih dengan rentang harga Rp65.000 hingga Rp140.000 per meter kubik,” ujarnya.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics