Erick Thohir: Dana Pensiun BUMN akan Dikonsolidasikan

Kementerian BUMN menyebut tengah melakukan penyehatan dana pensiun. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan saat ini pihaknya telah memasuki agenda penyehatan dana pensiun dalam sebuah kontrak manajemen. Dalam kontrak tersebut bisa mendeteksi atau meninjau lebih dalam terkait penyebab sebuah dana pensiun perusahaan BUMN tidak sehat.

Erick sampai menggandeng Kejaksaan Agung untuk mengusut tuntas dugaan korupsi yang terjadi di tiap-tiap BUMN beberapa waktu lalu.

Mengantisipasi hal serupa, Erick ingin memastikan dana-dana pensiun BUMN yang saat ini terpisah-pisah, kini bisa mulai dikonsolidasikan dengan peraturan yang sama, walaupun manajemen dan kepemilikannya berbeda-beda. Menurutnya, konsolidasi ini memerlukan waktu yang tidak sebentar.

“Ini terus terang tidak bisa dikonsolidasikan dalam satu tahun, kita membuat periode transisi selama 3 tahun, yang kita rencanakan jadi nanti selama 3 tahun baru menjadi satu kesatuan,” kata Erick Thohir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI pada Senin, (20/03/2023).

Di bulan Maret ini, para BUMN akan menyusun roadmap atau peta jalan serta transisi implementasi penyehatan pihaknya akan memastikan menjadi satu payung dari berbagai perusahaan BUMN.

“Implementasi penyehatan itu akan berlangsung transisinya, karena ini memang beda seperti Jiwasraya dan Asabri, di mana sudah menjadi satu paying. Kalau ini tercecer berbagai perusahaan BUMN sehingga kita mesti memastikan, apakah perusahaan-perusahaan BUMN itu punya kekuatan top up jadi menambal daripada kerugian dana pensiun itu,” ungkap Erick.

Selain itu, saat ini pihaknya pun tengah melakukan proses review kompherensif terhadap dana pensiun BUMN.