Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,69% Sepanjang Tahun 2021

2
413

Sektor lainnya adalah administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib pada tahun 2021 tumbuh 0,33%; jasa pendidikan tumbuh 0,11%; real estat tumbuh 2,78%; penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh 3,89%; jasa lainnya tumbuh 2,12%; jasa perusahaan tumbuh 0,73%; jasa kesehatan dan kegiatan sosial tumbuh 10,46%; pengadaan listrik dan gas tumbuh 5,55% dan pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang tumbuh 4,97%.

Margo mengatakan menurut lapangan usaha, sektor yang memberikan kontribusi terbesar pada pertumbuhan ekonomi 3,69% sepanjang tahun 2021 adalah industri pengolahan yang memberikan kontribusi sebesar 0,7%. Kemudian, diikuti sektor perdagangan yang memberikan kontribusi 0,60%; infokom 0,41% dan pertambangan 0,29%. Sedangkan sektor lainnya memberikan kontribusi sebesar 1,68%.

“Jadi, ekonomi Indonesia tahun 2021 yang tumbuh 3,69%, itu utamanya berasal dari industri pengolahan (yang memberikan kontribusi) 0,70%,” ujar Margo.

Menurut pengeluaran, konsumsi rumah tangga pada tahun 2021 lalu tumbuh sebesar 2,02%, jauh lebih bagus dibandinhgkan tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar 2,63%. Kemudian konsumsi lembaga non profit pada tahun 2021 tunbuh sebesar 1,59%, juga jauh lebih baik dibanding tahun 2020 yang minus 4,25%.

Baca Juga :   Sederet Paket Kebijakan Pemerintah untuk Menjaga Pertumbuhan Ekonomi Tetap di Level 5% pada Tahun 2023 Ini

Konsumsi pemerintah pada tahun 2021 lalu tumbuh 4,17%. Pada tahun 2020 lalu konsumsi pemerintah tumbuh 1,96%.

Pembentukan modal tetap bruto atau investasi pada tahun 2021 lalu tumbuh sebesar 3,80%, jauh lebih bagus dibandingkan tahun 2020 yang tumbuh minus 4,96%.

Ekspor dan impor tumbuh impresif pada tahun 2021 lalu. Ekspor tumbuh sebesar 24,04%, dari sebelumnya pada tahun 2020 tumbuh minus 8,14%. Sedangkan impor pada tahun 2021 tumbuh sebesar 23,31%, dari sebelumnya pada tahun 2020 tumbuh minus 16,72%.

Margo mengatakan berdasarkan pengeluaran, kontribusi terbesar pertumbuhan 3,69% tahun 2021 adalah pembentukan modal tetap bruto atau investasi yang memberikan kontribusi sebesar 1,21%. Selanjutnya adalah konsumsi rumah tangga sebesar 1,09%, net ekspor 0,98% dan lainnya 0,41%.

Secara spasial, ekonomi Indonesia pada tahun 2021 masih terkonsetrasi di Pulau Jawa yang memberikan share sebesar 57,89%, diikuti Sumatera dengan porsi sebesar 21,70%. Pertumbuhan ekonomi di Jawa pada tahun 2021 lalu sebesar 3,66%. Sementara Sumatera tumbuh sebesar 3,18%.

Daerah lainnya adalah Kalimantan memberikan share sebesar 8,25% dengan tingkat pertumbuhan pada tahun 2021 lalu sebesar 3,18%; Sulawesi dengan share sebesar 6,89% dengan tingkat pertumbuhan tahun 2021 sebesar 5,67%; Bali Nusa Tenggara dengan share sebesar 2,78% dengan tingkat pertumbuhan 0,07% dan Maluku & Papua dengan share sebesar 2,49% pada tahun lalu tingkat pertumbuhannya mencapai 10,09%.

Baca Juga :   5 Alasan Amar Bank Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh

Margo mengatakan meski porsinya kecil, wilayah Maluku dan Papua tumbuh paling tinggi pada tahun 2021 lalu. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh peningkatan aktivitas pertambangan biji logam khususnya nikel, emas dan perak di Maluku Utara. Demikian juga di Papua pertumbuhan tinggi karena adanya peningkatan aktivitas pertambangan biji logam khususnya produksi tembaga dan emas serta peningkatan aktivitas konstruksi untuk penyelenggaraan PON ke-20 tahun lalu.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Halaman Berikutnya
1 2 3

Leave a reply

Iconomics