
Eiger Optimalkan O2O untuk Bertahan di Masa Covid-19

Pemberian masker non-medis kepada masyarakat melalui kegiatan EIGER Share/Dok. Eiger
Perusahaan ritel PT Eigerindo Multi Produk Industri (MPI) meracik berbagai strategi dalam masa pandemi Covid-19. Salah satunya memperkuat saluran digital.
Strategi perusahaan untuk bertahan di tengah pandemi adalah dengan mengevaluasi bisnis model dan bisnis proses yang ada, serta menyusun Business Contigency Plan untuk menghadapi ketidakpastian bisnis di masa pandemi Covid-19. Saluran digital menjadi salah satu strategi yang dilakukan Eiger di masa pandemi ini.
Perusahaan meningkatkan penjualan melalui platform digital. Perusahaan mengoptimalkan strategi O2O (online to offline–offline to online) yang menggabungkan kekuatan distribusi offline yang saat ini tersebar lebih dari 200 titik di Indonesia.
Pertumbuhan dari platform digital yang dialami Eiger sangat signifikan. “Penjualan PT Eigerindo MPI di masa pandemi melalui eCommerce meningkat hingga lebih dari 3 kali lipat dibanding tahun lalu,” kata Deputy CEO PT Eigerindo MPI Christian Hartanto Sarsono salami saran pers.
Perusahaan juga melakukan diversifikasi produk untuk menjawab kebutuhan pasar. Eiger meluncurkan beragam masker non medis dan face shield yang sudah tersedia di pasaran. Terbaru, Eiger akan mengeluarkan lini produk yaitu EIGER Protect untuk memenuhi kebutuhan APD yang lebih lengkap.
Selain aktivitas bisnis, Eiger berkomitmen untuk membantu penanganan Covid-19 melalui program Eiger Share. Perusahaan yang memiliki brand outdoor lifestyle Eiger Adventure ini melihat bisnis akan tetap berjalan baik bila pegawai dan lingkungan sekitarnya dalam kondisi yang baik.
“Bagi kami bisnis akan tetap berjalan baik jika karyawan dan lingkungan sekitar yang menjadi bagian dari ekosistem bisnis ini tetap dalam kondisi baik,” kata Christian dalam siaran pers.
Program EIGER Share secara konsisten dilakukan sejak bulan Maret 2020 dengan total donasi yang sudah dikeluarkan lebih dari 28.000 alat pelindung diri (APD) dan masih akan terus bertambah. Bantuan terdiri antara lain lebih dari 12.000 hazmat, 13.000 masker non medis, 3.000 face shield, 100 liter hand sanitizer, 500 liter disinfektan, 63 tangki disinfektan mandiri untuk 33 kecamatan di Jawa Barat, wastafel portable di 15 titik dan bantuan unit ambulan. Selain itu, rutin dilakukan penyerahan bantuan beras untuk warga Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dengan total lebih dari 13 ton dan 250 paket sembako.
Leave a reply
